Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, selama dua tahun Pemerintah Indonesia telah berjuang untuk memenuhi Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia dalam menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian akibat Pandemi Covid-19.
Semua jajaran, kata Jokowi, berusaha keras agar masyarakat memeroleh rasa aman dari ancaman pandemi dan berusaha agar masyarkat memperoleh rasa aman dari ancaman kelaparan dan ancaman pengangguran.
"Walaupun ancaman pandemi masih membayangi pandemi, tapi alhamdulillah perjuangan kita sama-sama tidak sia-sia. Indonesia termasuk dari lima negara di dunia yang berhasil menekan pandemi Covid-19 ke level 1," ujar Jokowi dalam sambutan di acara International Conference on Islam and Human Rights dalam rangkaian Peringatan Hari HAM Sedunia, Jumat (10/12/2021).
Jokowi bersyukur pemerintah berhasil menjaga stabilitas ekonomi nasional. Upaya penemuhan HAM di bidang sosial, ekonomi, budaya kata Jokowi harus diupayakan terus menerus.
"Dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya kita harus mengentaskan kemiskinan ekstrem pada angka 0 persen," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku telah menyampaikan berkali-kali kepada para menteri bahwa pemerintah harus membuka kesempatan kerja seluas-luasnya.
Pemerintah, kata Jokowi, juga harus menjamin akses layanan pendidikan, kesehatan hingga kebebesan berpendapat.
"Kita (Pemerintah) harus menjamin akses layanan pendidikan kesehatan yang terjangkau dan merata dan kita harus menjamin kebebasan beragama dan harus menjaga adat dan budaya," ucap Jokowi.
Untuk meningkatkan akses keadilan sosial ekonomi dan budaya untuk seluruh warga Indonesia di manapun berada, pemerintah kata Jokowi harus terus bekerja keras untuk membangun dari pinggiran, membangun dari desa dari perbatasan.
Baca Juga: Hari HAM Sedunia, Puan Maharani: RUU TPKS Jadi Pelindung Hak Perempuan
Sehingga, kata dia, hak-hak mereka akan pembangunan juga bisa terpenuhi.