Ia mengenyam pendidikan formal dan sekaligus mengasah karir sepak bolanya di SMA Terang Bangsa, Semarang. Dan dari sana, ia nemulai karier sepak bolanya.
Setelahnya, Arhan masuk ke akademi PSIS junior. Pada 2018, Arhan yang bermain di ajang Elite Pro Academi U-18 dan membawa juara.
Berangkat dari sana, penampilan Arhan diendus oleh Shin. Kebetulan, sosok Korea Selatan ini baru menjabat juru latih Timnas Indonesia untuk beberapa kelompok umur (kecuali U-16).
Di bawah asuhan Shin, Arhan diboyong untuk ikut ke Kroasia. Di sana, Timnas U-19 berlatih guna menyongsong Piala Dunia U-20, meski akhirnya dibatalkan karena pandemi.
Setelah tak jadi berpartisipasi di ajang Piala Dunia U-20, Arhan kembali ke PSIS. Dan pada tengah tahun ini, Arhan mendapat kesempatan untuk mentas di ajang pramusim bertajuk Piala Menpora 2021.
Di ajang pemanasan sebelum Liga 1 itu bergulir, PSIS memang tak meraih juara. Hanya, Arhan keluar sebagai pemain muda terbaik.
Setelah itu, prestasi Arhan kian menanjak saja. Shin mengikutsertakannya di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Play-off Kualifikasi Piala Asia 2023, dan termutakhir Kualifkasi Piala Asia U-23.
Dari sederet catatan yang diukir, nyatanya Arhan tak ingin jalan di tempat. Dia bermimpi untuk bisa bermain di luar negeri.
Salah satu kompatriotnya di Timnas Indonesia, Witan Sulaeman, pernah berujar bahwa Arhan pernah 'kepo' soal sepak bola Eropa. Kebetulan, Witan saat ini mentas di Liga Polandia bersama Lechia Gdansk.
Baca Juga: Timnas Indonesia Diyakini Bakal Juara Piala AFF 2020
Kalau sudah begini, bukan tak mungkin Arhan bisa mentas di Eropa. Terlebih, Arhan satu agensi dengan Witan dan pemain asal Palu itu juga bilang bahwa jika ada yang diajak ke Eropa orang itu adalah Arhan.