Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengatakan, bahwa PKB masih menjajaki komunikasi dengan semua partai. Belum ada kelanjutan lagi dari rencana partainya membentuk dan memimpin poros baru di Pilpres 2024.
Pria yang akrab dipanggil Cak Imin itu menyadari bahwa PKB tidak bisa seorang diri dalam mengikuti kontestasi pemilihan presiden. PKB butuh berkoalisi dengan partai-partai lain guna mengusung figur mereka sendiri sebagai calon presiden.
"Belum ada (poros baru). Kami masih jajaki semua partai. Karena nggak mungkin diri sendiri sehingga butuh koalisi," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (21/12/2021) malam.
Muhaimin memandang penjajakan dengan partai-partai untuk membentuk koalisi merupakan suatu proses yang masih panjang. Karena itu butuh waktu, setidaknya hingga menjelang 2024.
"Proses masih panjang. Penjajakan dan kebersamaan kira-kira setahun ini baru ada keputusan bersama siapa," ujar Muhaimin.
Sebelumnya, PKB menyatakan siap untuk membentuk dan memimpin poros koalisi sendiri pada Pilpres 2024 mendatang.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan bahwa PKB berkinginan untuk memimpin poros koalisi sendiri pada Pilpres 2024.
”Kalau terkait dengan poros, PKB mau memimpin poros sendiri. Nggak tahu dengan cara apa, tapi saya sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu, saya berkeinginan untuk PKB memimpin poros," kata Jazilul, Kamis (16/12/2021).
PKB melihat ada peluang terbentuknya poros baru. Sebabnya, dikatakan Jazilul kendati saat ini koalisi partai politik sangat solid, namun bukan tidak mungkin menjelang Pemilu 2024 akan banyak akrobat politik yang membuat parpol menentukan langkah masing-masing.
Baca Juga: Sejumlah Partai Besar Inginkan Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024
"Tentu akrobat politik di 2023 akan tidak terhindarkan nantinya dari partai-partai yang ada, meskipun hari ini solid dalam satu barisan. Saya berharap nanti kalau apapun partainya kalau manuvernya itu melampaui atau bisa memecah belah, harus disemprit karena ini untuk kepentingan persatuan, kebersamaan pasca Covid-19,” ujar Jazilul.