Biaya Kerugian Akibat Bencana Cuaca Tahun 2021 Ditaksir Tembus Rp2.000 T

Selasa, 28 Desember 2021 | 11:54 WIB
Biaya Kerugian Akibat Bencana Cuaca Tahun 2021 Ditaksir Tembus Rp2.000 T
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Banjir terburuk di Jerman dalam beberapa dekade Sementara hujan lebat melanda Jerman bagian barat pada bulan Juli, menyebabkan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di sana.

Negara bagian Rheinland-Pfalz dan Nordrein Westfalen menjadi wilayah yang paling terdampak. Tak hanya Jerman, negara-negara tetangga termasuk Belanda dan Belgia juga tak luput diterjang banjir.

Sungai-sungai kecil berubah menjadi arus deras yang menghancurkan seluruh desa. Bendungan-bendungan terancam jebol sementara aliran listrik dan jaringan telepon seluler dimatikan.

Lebih dari 180 orang tewas di Jerman, dan lebih banyak lagi yang kehilangan rumah dan harta benda mereka. Christian Aid melaporkan banjir mematikan di Eropa Barat menyebabkan kerugian sebesar US$43 miliar (Rp602 triliun).

Kebakaran di Amerika Utara dan Turki Sementara itu, badai musim dingin di Texas yang memutus jaringan listrik negara bagian itu menyebabkan kerusakan US$23 miliar (Rp322 triliun), diikuti oleh banjir di provinsi Henan, Cina pada Juli, yang menyebabkan kerusakan sekitar US$17,6 miliar (Rp264 triliun).

Bencana cuaca lain termasuk banjir di Kanada bagian barat, suhu dingin di akhir musim semi di Prancis yang merusak kebun-kebun anggur, serta topan yang melanda India dan Bangladesh pada Mei juga menelan biaya kerusakan miliaran dolas AS.

Dari suhu panas yang menyiksa di Amerika Utara, hingga kebakaran hutan yang mengamuk di Turki, serta banjir yang memecahkan rekor di Eropa dan Asia, bencana cuaca tahun 2021 menyadarkan manusia akan ancaman perubahan iklim, demikian menurut para pakar lingkungan. rap/ha (AFP, Reuters)

Baca Juga: Doa Tayamum: Bacaan Niat, Syarat, dan Tata Cara

REKOMENDASI

TERKINI