"Jadi bukan soal mualaf atau gangguan kejiwaan," ungkapnya, dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.
Sebelumnya, setelah membuat publik heboh. Ferdinand memberikan pernyataan melalui akun Twitternya.
Dia mengaku cuitan tersebut tidak menyasar kelompok tertentu.
"Cuitan saya tidak menyasar kelompok tertentu, agama tertentu, orang tertentu, atau kaum tertentu. Yang saya lakukan adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya," beber Ferdinand.