Suara.com - Kabar menghilangnya Nadia Septiani Anisa Putri, gadis berusia 21 tahun telah beredar luas di Twitter. Nadia, nama panggilannya, menghilang dari rumahnya di Cipete, Jakarta Selatan sejak Jumat (4/2/2022).
Hilangnya Nadia awalnya dibagikan di Twitter oleh seorang kerabatnya, @Febrina_meutia. Wanita ini menjelaskan Nadia keluar rumah dengan mengenakan pakaian atasan dan bawahan serba hitam.
"Dear teman-teman di Twitter, mohon bantuannya untuk menemukan saudaranya ipar saya yang hilang sejak Jumat (4/2/2022) dari rumahnya di Cipete, Jaksel. Terakhir dia keluar rumah pakai atasan dan bawahan hitam. Bagi yang pernah melihat, mohon infonya ke nomer telepon di bawah. Terima kasih," tulisnya seperti dikutip Suara.com, Kamis (10/2/2022).
Wanita ini juga membagikan foto, yang berisi sejumlah foto dan informasi mengenai Nadia. Ia turut membagikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika ada yang mengetahui keberadaan Nadia.
Suara.com telah mendapatkan izin untuk membagikan segala informasi mengenai Nadia dari sang kakak, yakni Bayu, dengan harapan adiknya bisa segera ditemukan. Berikut merupakan isi poster yang dibagikan keluarga untuk mencari Nadia:
"Assalamualaikum. Teman-teman dan rekan-rekan jika ada yang melihat atau mengetahui Nadia Septiani Anisa Putri (Nadia), mohon segera menghubungi keluarganya. Nadia sudah tidak pulang sejak Jumat malam, 4 Februari 2022."

"Terakhir WhatsApp jam 23.00 WIB dan sampai sekarang tidak aktif. Mohon bantuannya jika teman-teman ada yang melihat. Bisa hubungi: Mas Bayu - 085695002366. Minta doa dan support-nya. Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarakatu."
Kronologi Nadia Hilang Menurut Kakak
Suara.com telah menghubungi kakak Nadia, Bayu untuk menceritakan kronologi hilangnya sang adik. Ia mengatakan ibunya merupakan orang terakhir yang bertemu Nadia di rumah sebelum menghilang.
Baca Juga: Pamer Night Talk Bareng Pacar, Topik Pembicaraan Pasangan Ini Bikin Publik Emosi: Prik Banget!
Pada hari Jumat (4/2/2022), Nadia pulang kerja sampai rumah pukul 20.00 WIB. Sesampainya di rumah, ia menaruh tas dan berpamitan salim akan pergi lagi ke ibunya.