
Curhatan panjang lebar mahasiswa ini mengenai mental health, self reward sampai healing langsung ramai mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan tersebut sedikitnya telah mendapatkan 17 ribu retween dan 10 ribu tanda suka.
Warganet juga membanjiri kolom komentar curhatan warganet itu dengan nyinyiran, alih-alih simpati. Banyak yang menilai jika mahasiswa itu memang berlebihan dan mendukung sikap orang tuanya.
"Gimana ya nder. Welcome to the jungle, mau gamau ya harus usaha buat survive," pesan warganet.
"Cuy lu tuh sebenernya cuma butuh libur alias refreshing. Idealnya refreshing itu 1-2 minggu. Kagak ada healing apa self reward-lah 6 bulan. Emang 6 bulan lu mau ngapain? Menyelesaikan perang di Timur Tengah lu? Buang-buang waktu aje. Libur semester aja kan 1 bulan lebih, bahkan ada yang 2 bulan. Itu cukup," tegur warganet.
"HALAH! 6 bulan, cuti melahirkan di Nestle lu?" sahut warganet.
"Ya nder, silahkan healing 6 bulan atau lebih. Silahkan. Tapi niscaya itu gak akan mengubah apa-apa. Healing itu konsepnya bukan lebih lama lebih baik, tapi seberapa berkualitas kita bisa memulihkan energi kita. Semoga lekas sembuh dan semangat kembali ya," komentar warganet.
"Ini self diagnosis gak sih? Healing 6 bulan? Rasain aja besok dunia kerja, kuliah gak ada apa-apanya," tambah yang lain.
"Paham kok, lu lagi culture shock dari masa SMA ke bangku perkuliahan yang mana tugas dosen itu emang setingkat lebih ‘serius’ dari pr-pr yang guru lu kasih selama ini. Tapi, yang perlu lu sadari adalah jangan berlindung dibalik kata self healing dan self reward buat menjustifikasi the unsettled feeling yang timbul gegara mental lu yang gak siap tumbuh dewasa ini," jelas warganet.
Video yang mungkin Anda lewatkan:
Baca Juga: Viral Outfit Penjual Gorengan Ini Gegerkan Warga Siang Bolong: Nyi Roro Bakul