Anies Baswedan Menentang Fadli Zon soal Tragedi Pemerkosaan 98: Jangan Lupa Sisi Kelam Sejarah...

Ferry Noviandi Suara.Com
Jum'at, 20 Juni 2025 | 19:13 WIB
Anies Baswedan Menentang Fadli Zon soal Tragedi Pemerkosaan 98: Jangan Lupa Sisi Kelam Sejarah...
Anies Baswedan protes dengan pernyataan Menbud Fadli Zon soal tidak adanya pemerkosaan massal pada tragedi 1998. [Youtube The Sungkars]

Suara.com - Anies Baswedan menuliskan pendapatnya mengenai Fadli Zon yang dinilai menyangkal tragedi pemerkosaan massal 1998.

Melalui akun X @aniesbaswedan, Anies Baswedan meminta Fadli Zon sebagai Menteri Kebudayaan untuk tidak melupakan sejarah.

"Kita adalah bangsa yang besar, dan bukankah bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya, termasuk sisi-sisi kelam yang pernah terjadi?" tulis Anies Baswedan pada Kamis, 19 Juni 2025.

Menurut Anies Baswedan, sejarah akan kehilangan maknanya apabila hanya berisi kisah-kisah kemenangan.

Menbud Fadli Zon
Pernyataan Menbud Fadli Zon soal tidak adanya pemerkosaan massal pada tragedi 1998 menuai protes banyak pihak. [Instagram]

Sejarah menurut Anies Baswedan seharusnya juga menunjukkan luka dan pelajaran yang harus diingat bersama.

"Mengakui seluruh kebenaran sejarah, baik pahit maupun manis, baik capaian pembangunan di era Orde Baru maupun tragedi pemerkosaan massal Mei '98, adalah fondasi penting untuk membangun keadilan dan persatuan sejati," katanya menegaskan.

Berbeda pendapat dengan Fadli Zon, Anies Baswedan merasa bahwa menyangkal atau menghapus sejarah justru akan melemahkan persatuan dan membuat kita semakin jauh dari keadilan sosial.

Fadli Zon sendiri menyatakan bahwa sejarah harus ditulis dengan tone positif untuk mempersatukan bangsa.

Oleh sebab itu, melalui klarifikasi lewat di X @fadlizon pada 16 Juni 2025, Fadli Zon berpendapat bahwa sejarah harus ditulis dengan teliti karena menyangkut nama baik bangsa.

Baca Juga: Fadli Zon 'Dikuliahi' Mantan karena Tak Mengakui Pemerkosaan

Anies Baswedan ditemui di rumah duka almarhum suami Najwa Shihab kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Selasa, 20 Mei 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]
Anies Baswedan ikut mengomentari pendapat Menbud Fadli Zon yang menyatakan tidak ada pemerkosaan massal pada tragedi 1998. [Suara.com/Rena Pangesti]

Lebih lanjut, Anies Baswedan mengungkap harapannya agar Fadli Zon menyampaikan sejarah berdasarkan kebenaran tanpa ada yang ditutupi.

"Kami harap pak Menteri Kebudayaan akan menjaga integritas sejarah bangsa dengan menyampaikan seluruh dan selengkapnya kebenaran," ujar Anies Baswedan.

"Agar setiap capaian menjadi kebanggaan dan setiap luka menjadi pelajaran. Terima kasih," tutur mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

Menanggapi pendapat Anies Baswedan, warganet menyoroti pernyataan "kita adalah bangsa yang besar" yang juga kerap diucapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Namun warganet tidak sepakat dengan pernyataan tersebut.

"Apapun masalahnya, solusinya; kita adalah bangsa yang besar," komentar akun @kkanek***.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI