Pemimpin Ukraina itu menuduh Rusia melegalkan pasukannya sendiri, yang katanya telah berada di Donbas sejak 2014. Dia menambahkan bahwa Ukraina mendukung penyelesaian politik dan diplomatik.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba akan menuju ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Blinken setelah mereka berbicara tentang perkembangan tersebut.
"Saya menggarisbawahi perlunya menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia sebagai tanggapan atas tindakan ilegalnya," tambahnya.
Barat janji berikan sanksi terhadap Rusia Presiden AS Joe Biden mengutuk keputusan Putin yang mengakui "kemerdekaan" wilayah separatis di Ukraina timur, saat berbicara melalui panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Zelenskyy, kata Gedung Putih.
Biden diperkirakan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang investasi, perdagangan, dan pembiayaan AS dengan wilayah yang memisahkan diri, dalam langkah terbatas yang menghentikan penerapan sanksi langsung pada entitas Rusia.
"Langkah-langkah ini terpisah dan akan menjadi tambahan dari sanksi ekonomi cepat dan berat yang telah kami persiapkan dalam koordinasi dengan sekutu, jika Rusia menginvasi Ukraina lebih lanjut," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.
Gedung Putih mengatakan bahwa Biden telah berbicara dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang bagaimana mereka akan terus mengoordinasikan tanggapan.
Kantor Perdana Menteri Inggris mengatakan Boris Johnson akan mengadakan pertemuan pemerintah pada hari Selasa (22/02) untuk mengoordinasikan tanggapan Inggris terhadap langkah Rusia, "termasuk menyetujui paket sanksi yang signifikan untuk segera diberlakukan."
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel juga mengutuk keputusan Putin, dengan mengatakan tindakan itu adalah "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional serta perjanjian Minsk."
Baca Juga: Jika Putin Perintahkan Serangan ke Ukraina, Jepang Akan Gabung AS Jatuhi Rusia Sanksi
AS: Klaim 'penjaga perdamaian' Rusia adalah omong kosong