"Saya tidak percaya diktator Rusia akan menaklukkan Ukraina dan keyakinan mereka yang penuh semangat bahwa negara mereka harus bebas," kata Johnson.
Apa kata pemimpin di Asia?
Jepang, yang biasanya bersikap lebih ringan dengan Moskow daripada negara-negara G7 lainnya, mengatakan akan bekerja dengan sekutu Barat untuk melawan agresi Rusia.
Cina, yang sering mendukung Moskow di panggung internasional, mengambil posisi berhati-hati.
Mereka tidak sepenuhnya mengutuk Rusia tetapi menyerukan "solusi damai." Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying mengatakan bahwa "Cina tidak ingin melihat apa yang terjadi di Ukraina hari ini."
Perdana Menteri India Narendra Modi yang telah bersahabat dengan Putin di masa lalu, mengatakan dia berbicara dengan Putin di telepon, dan menyerukan "penghentian segera kekerasan" serta "upaya bersama dari semua pihak untuk kembali ke jalur negosiasi dan dialog diplomatik."
Meskipun Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menyalahkan "provokasi NATO" atas serangan Rusia, dia menulis di Twitter bahwa "penting untuk membuat gencatan senjata dan untuk menemukan resolusi politik dan demokratis."
Sementara itu, Presiden Joko Widodo belum memberikan pernyataan lengkap terhadap operasi militer yang digelar Rusia di Ukraina.
Namun, di tengah kondisi yang sedang memanas, melalui cuitannya Jokowi menyerukan agar perang bisa dihentikan.
Baca Juga: Geger Invasi Di Ukraina, Bagaimana Perkembangan Hubungan Indonesia Dengan Rusia Saat Ini?
"Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia," kata Jokowi.