Lalu, dalam simulasi semi terbuka dengan 29 nama, Ganjar tetap di posisi teratas dengan dukungan 26,8%. Selanjutnya, Anies 13,9%, Prabowo 13,7%, Sandiaga Uno 5,8%, dan Ridwan Kamil 5,1%. Calon-calon lain di bawah 3%. Yang belum tahu 24%.
"Dalam dua tahun terakhir, dukungan pemilih kritis kepada Ganjar dalam simulasi semi terbuka naik dari 7,7% pada survei Mei 2020 menjadi 26,8% pada survei terakhir 8-10 Februari 2022," papar Deni.
"Sejak April 2021, Ganjar konsisten berada di urutan teratas, sementara Anies dan Prabowo bersaing ketat memperebutkan posisi kedua setelah Ganjar," lanjutnya.
Kemudian, dalam simulasi tertutup 15 nama, di survei terakhir (8-10 Februari 2022) Ganjar lagi-lagi unggul dengan dukungan 27,5%.
Disusul Anies 14.8%, Prabowo 14.3%, Sandi 6.2%, Ridwan 5.9%. Calon-calon lain bawah 3%, dan yang belum tahu 21,8%.
Dalam simulasi 3 tertutup nama, Ganjar tetap unggul di kelompok pemilih kritis dengan dukungan 34,7%, disusul Anies 23,3%, dan Prabowo 21.9%. Yang belum tahu 20,1%.
Begitu juga dalam simulasi 2 nama, Ganjar unggul atas Prabowo maupun Anies. Jika yang bersaing hanya Ganjar vs Anies, Ganjar mendapat dukungan 40,4% dari pemilih kritis, unggul atas Anies yang mendapat 34.6% suara. Yang belum tahu 25%.
Jika yang bersaing hanya Ganjar vs Prabowo, Ganjar mendapat dukungan 41,9% dari pemilih kritis, unggul atas Prabowo yang mendapat dukungan 34,7%. Yang belum tahu 23,4%.
"Jika arah dukungan pemilih kritis kepada calon-calon presiden tidak mengalami perubahan yang signifikan, Ganjar memiliki modal yang kuat untuk pemilihan presiden 2024 mendatang," ujar Deni.
Baca Juga: Potret Ganjar Pranowo Akhirnya Cukur Gundul, Ada Pesan Mendalam untuk Penderita Kanker