Mereka mengatakan ransel itu cukup untuk bertahan di tengah musim dingin dan tetap berjuang.
Mereka juga membeli 100 kacamata taktis - sesuatu yang mereka dengarkan dibutuhkan di Ukraina.
Mereka merasa bahwa bantuan apapun yang bisa mereka lakukan pasti akan berguna.
"Ini bukan sekadar perang antara Ukraina dan Rusia. Ini adalah antara demokrasi dan totalitarian," kata Igor yang juga adalah mahasiswa Ilmu mengenai Eropa.
"Semua orang di dunia harus mengetahui bahwa ini bukan sekadar perang Ukraina."
Mereka akan kembali ke Ukraina tanpa merasa khawatir akan keselamatan mereka sendiri karena mereka ingin mempertahankan tanah air mereka.
"Rusia ingin menguasai kami karena Ukraina adalah seperti gerbang ke seluruh Eropa," kata Oleksandr.
"Putin, pemimpin Rusia, hanya tahu soal kekuasaan. Bila kami berjuang, dia akan mengerti ini."
Pengamat mengatakan bahwa Rusia menghadapi tentangan lebih besar untuk menguasai ibu kota Kyiv dari dugaan semula, dan pasukan Ukraina sudah berhasil menahan majunya tentara Rusia.
Baca Juga: Ukraina dan Rusia Gelar Dialog Perdamaian Pertama di Belarus
Andrii mengatakan mempersiapkan hal kecil seperti membeli pasokan sampai hal besar seperti menyeberangi beberapa lautan saat kembali untuk membela negara akan menjadi faktor menentukan dalam konflik ini.