Suara.com - Aksi demonstrasi peringatan Hari Buruh Internasional di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, berakhir ricuh. Kericuhan bermula ketika saat massa mulai melempari petugas menggunakan botol bekas air mineral.
Pantauan Suara.com, massa mulai tidak terkendali terus melakukan pelemparan sembari membakar barang-barang bekas seperti kardus bekas makanan hingga sampah-sampah yang berserakan.
Sementara alunan musik dari band The Jansen masih melakukan pertunjukan. Aparat kepolisian kemudian melakukan aksi pembubaran massa dengan menyemprotkan air water cannon dari balik pagar Gedung DPR RI.
Sementara, water canon yang dari arah Slipi, juga ikut menembakan air ke arah kerumunan massa. Air yang dipergunakan untuk membubarkan massa, justru ikut membasahi alat-alat yang ada di atas truk yang sudah disulap menjadi gigs jalanan.
Beberapa kali orator dari atas mobil komando meneriakan agar pihak kepolisian tidak melakukan tindakan kekerasan, lantaran selain pria dewasa banyak anak-anak dan wanita dalam aksi tersebut.
“Stop polisi, ini banyak anak-anak. Banyak perempuan,” kata orator, dari atas mobil komando, di depan Gedung DPR, Kamis (1/5/2025).
Meski demikian polisi terus memukul mundul massa karena sebagian dari mereka yang mengenakan pakaian serba hitam terus melempar botol bekas air mineral hingga petasan ke arah petugas.
Massa dipukul mundur hingga ke arah Senayan, dan Semanggi. Belum diketahui apakah ada korban luka dari aksi pukul mundur yang dilakukan aparat kali ini.
Aksi represif terhadap buruh dalam peringatan Hari Buruh ini sangat bertolak belakang dengan aksi perayaan Hari Buruh atau May Day Fiesta yang dilaksanakan di Lapangan Silang Monas.
Baca Juga: Prabowo Bakal Hadiri May Day Fiesta di Monas, Kapolri Tunggu Kabar Baik dari Pemerintah untuk Buruh
Dalam acara May Day Fiesta di Monas, justru malah dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.