PBB Akan Gelar Sidang Umum Istimewa tentang Ukraina

Selasa, 01 Maret 2022 | 16:17 WIB
PBB Akan Gelar Sidang Umum Istimewa tentang Ukraina
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Posisi Cina dan India akan banyak disorot di sidang-sidang PBB. Kedua adidaya atom berusaha mencari posisi aman, tanpa mengorbankan hubungan ekonomi dan perdagangannya dengan Rusia.

Beijing hari Senin (28/2) menyerukan de-eskalasi dalam krisis Ukraina ketika Rusia dan Ukraina bersiap melakukan pembicaraan pertama mereka sejak invasi Moskow ke Ukraina.

Cina selama ini melakukan langkah diplomatik yang hati-hati untuk menyeimbangkan garis kebijakan luar negeri - bahwa kedaulatan suatu negara adalah sakral dan tidak dicampuri pihak luar - dengan sambal tetap mendukung Moskow sebagai salah satu sekutu dekat.

Cina berulang kali menolak untuk mengutuk tindakan Vladimir Putin atau menggunakan istilah "invasi", yang ditolak oleh Rusia.

Hari Jumat lalu (25/2), Cina memilih untuk abstain di Dewan Keamanan PBB saat AS mengajukan rancangan resolusi yang akan mengutuk tindakan Rusia di Ukraina.

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada Putin dalam panggilan telepon pekan lalu bahwa dia berharap krisis ini dapat diselesaikan dengan "mekanisme keamanan Eropa yang seimbang, efektif dan berkelanjutan melalui negosiasi."

Cina desak AS Kembali ke "dialog dan kerjasama"

Di lain pihak, Kedutaan Besar Cina di Kiev pada hari Minggu (27/2) memperingatkan warganya untuk tidak "memprovokasi" penduduk setempat dan menahan diri untuk tidak mengungkapkan kewarganegaraan merek.

Cina sebelumnya memberitahu warganya untuk meninggalkan Kiev dan menempelkan bendera Cina di kendaraan mereka.

Baca Juga: Australia akan Danai Senjata Mematikan untuk Ukraina

Hari Senin (28/2) Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi meminta AS untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan hubungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI