WNI Korban Banjir Australia: Bertahan di Atap dan Kehilangan Tempat Tinggal

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 03 Maret 2022 | 14:24 WIB
WNI Korban Banjir Australia: Bertahan di Atap dan Kehilangan Tempat Tinggal
Ilustrasi banjir (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tapi kemudian datang angin besar dan hujannya deras sekali. Yoyok baru tidur sekitar jam 2 malam," ujar Katie.

Harus mengungsi ke atap rumah

Yoyok terbangun pukul setengah enam pagi setelah ditelepon oleh ibu mertuanya. Saat dia bangun, air sudah masuk ke dalam rumahnya.

"Kalau ibuku tidak membangunkan dia, bisa hanyut kemana Yoyok, kita tak tahu," ujar Katie.

"Terus dia keluar melihat air sudah naik di rumah, di jalan, air mengalir cepat sekali. Seperti sungai yang benar-benar marah," katanya.

Katie langsung menelepon SES namun tidak ada yang mengangkat. Akhirnya ibunya menelepon 000 yang diarahkan ke Sydney dan mereka menyuruh Yoyok naik ke atap.

Yoyok terlebih dahulu melempar anjingnya ke atap, lantas dia loncat ke dalam banjir dan mencoba menggapai atap tetangganya.

"Yoyok berada di atas atap dari sekitar jam 6 pagi sampai tengah hari," ujar Katie.

Saat itu, situasi banjir di sana masih sangat deras, sehingga regu penyelamat juga belum ada yang dibolehkan masuk.

"Saya khawatir karena kalau SES tak bisa, lantas siapa yang bisa menyelamatkan suami saya?" kata Katie.

Baca Juga: Banjir Melanda Kabupaten Probolinggo, Sebanyak 12 Desa Terendam

Apalagi, telepon Yoyok juga sudah mati juga karena basah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI