"Dengan harapan kalau pemilu dipercepat akan terpilih pemimpin yang lebih baik, yang lebih hebat dan legitimasinya lebih hebat sehingga bisa memperbaiki keadaan ekonomi dan sosial," tambahnya.
Menurut Rizal Ramli, jika seorang pemimpin tidak mampu mensejahterakan rakyatnya, pemilu harus dipercepat.
"Pemimpin yang gak becus memperbaiki keadaan, yang bikin rakyat susah itu wajib dipercepat pemilunya," terangnya.
Lebih lanjut dia menyatakan bahwa setiap upaya untuk memperpanjang masa jabatannya atau menunda pemilihan 2024 akan melanggar konstitusi secara langsung.
Selain mempercepat pemilu 2024, dia menilai pemerintah harus mengubah sistem pemilu agar tidak melakukan kesalahan yang sama seperti pemerintahan sebelumnya.
"Harus ada perbaikan proses pemilunya sendiri, karena kalau hanya sekedar pemilu tanpa perbaikan system itu hanya pengulangan dari kejahatan pemilu sebelumnya," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah harusnya mengikuti system presidensial.
"Salah satunya threshold harus nol, jadwal pemilu harus pemilihan Presiden dulu baru pemilihan DPR 3 bulankemudian, supaya kita ngikutin system presidensial, dan juga harus ada audit dari system IT," pungkasnya.
Baca Juga: Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Tembus 70 Persen, Rizal Ramli: Survei Abal-abal