Sebut Masa Jabatan Presiden 2 Periode Kultur Demokrasi, Sekjen PDIP: Jika Dirombak Hanya Timbulkan Krisis

Rabu, 09 Maret 2022 | 14:05 WIB
Sebut Masa Jabatan Presiden 2 Periode Kultur Demokrasi, Sekjen PDIP: Jika Dirombak Hanya Timbulkan Krisis
Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa masa jabatan presiden 5 tahun dengan maksimal terpilih dua periode dilakukan untuk menjaga demokrasi.

Menurutnya, ketetapan tersebut agar regenerasi kepimimpinan terus berjalan, jika hal itu dirombak justru malah terjadi krisis.

"Itu kualitas demokrasi yang harus dihormati. Jadi ketika kultur ini kemudian dirombak maka bisa menciptakan krisis, ini yang tidak diinginkan PDI Perjuangan," kata Hasto kepada wartawan, Rabu (9/3/2022).

Hasto kembali menegaskan bagi PDIP tidak ada alasan untuk menunda pemilu 2024.

Menurutnya, sikap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah jelas, wajib menjadi kesadaran partai taat pada konstitusi.

"Konstitusi itu ada rohnya, ada jiwanya, ada spiritnya, yang mengatur kehidupan bersama sebagai bangsa. Ini yang harus kami lakukan dan perpanjang pemilu yang berimplikasi pada perpanjangan jabatan ini, kan, sebenarnya juga tidak senapas dengan membangun kultur demokrasi yang sehat," tuturnya.

Menurutnya, pemerintah saat ini fokus menghadapi persoalan pandemi Covid-19.

Hasto juga melihat Presiden Jokowi juga mengantisipasi dampak perang Rusia-Ukraina pada inflasi serta kenaikan harga barang dan pokok.

"Itu skala prioritas terpenting bagi pemerintahan saat ini. Dan menyiapkan kepemimpinan Indonesia G20," tandasnya.

Baca Juga: Kegagalan Kesepakatan Gencatan Senjata di Ukraina, Jokowi Ingatkan akan Makin Banyak Korban Jiwa dan Krisis Kemanusiaan

Usulan Cak Imin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI