![Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Provinsi DKI Jakarta memantau hilal awal Ramadhan 1441 H di atap Gedung Kanwil Agama DKI Jakarta, Jatinegara, Jakarta, Kamis (23/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/23/46303-hilal.jpg)
Dikutip dari laman Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, rukyatul hilal adalah tahap melihat dan mengamati hilal langsung. Pengamatan ini akan dilakukan pada hari ke 29 atau malam ke 30, dari bulan yang sedang berjalan.
Hilal adalah bulan sabit muda sangat tipis pada fase awal bulan baru, di mana melihat hilal dengan mata telanjang sesungguhnya sangat sulit, karena kerap bias dengan cahaya matahari atau gelap bila sedang mendung. Maka untuk melihat hilal, biasanya posisi bulan harus berada dua derajat di atas matahari.
Syarat lainnya untuk melihat hilal adalah jarak elongasi dari matahari ke arah kanan atau kiri. Semakin lebar, maka akan semakin mudah melihat hilal langsung.
Jika hilal terlihat, yang biasanya dibantu teleskop, maka pada malam itulah dimulai tanggal satu bulan baru. Namun jika hilal tidak terlihat, itu artinya malam itu adalah tanggal 30 bulan yang sedang berjalan. Kemudian malam berikutnya dimulai tanggal satu bagi bulan baru atas dasar istikmal (digenapkan).
Demikian penjelasan tentang Sidang Isbat 2022 yang akan digelar pada 1 April 2022. Apakah Anda sudah siap menyambut bulan Ramadhan?