Australia Bantah Tuduhan China Soal Pesawat Pengintai di Laut China Timur

SiswantoABC Suara.Com
Kamis, 17 Maret 2022 | 14:01 WIB
Australia Bantah Tuduhan China Soal Pesawat Pengintai di Laut China Timur
Ilustrasi pesawat tempur F35. [Anadolu Agency]

Suara.com - Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China merilis rekaman video berdurasi 12 detik yang mengklaim pesawat pengintai Australia telah melakukan manuver "berbahaya" dan "tidak profesional" di dekat kapal perang mereka.

Akhir Februari lalu, Angkatan Bersenjata Australia (ADF) menuduh kapal perang China mengarahkan tembakan laser ke pesawat RAAF P-8 Poseidon saat memantau dua kapal perang China yang berlayar ke timur melalui Laut Arafura.

Pekan ini Kementerian Pertahanan Nasional China (MND) membalas tuduhan dengan dengan merilis klip video singkat yang direkam di dek salah satu kapal perang mereka.

Rekaman video ini, katanya, menunjukkan pesawat RAAF Australia terbang dekat ke kapal perang dengan cara yang "mengganggu".

"Terbukti dalam video yang diambil dari kapal Angkatan Laut China bahwa pesawat militer Australia sedang melakukan pengintaian jarak dekat terhadap kapal Angkatan Laut China," kata juru bicara MND Kolonel Tan Kefei.

"Perilaku pesawat militer Australia itu bermaksud jahat dan tidak profesional dalam operasinya, serta menimbulkan ancaman bagi keselamatan kapal, pesawat, dan personel kedua belah pihak," lanjutnya.

Australia meragukan keaslian video

Seorang pejabat Pemerintah Australia menyatakan keraguan tentang keaslian rekaman 12 detik itu, yang pertama kali dirilis minggu lalu.

"Kami bahkan tidak bisa tahu apakah itu pesawat kami. Sama seperti saat Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan mereka tidak pernah mengebom rumah sakit Ukraina. Itu lelucon," kata pejabat yang tak ingin disebutkan namanya kepada ABC.

Pejabat pemerintah lainnya menggambarkan video itu sebagai "rekaman paling samar," seraya menunjuk pengumuman Angkatan Bersenjata Australia bahwa pesawat pengintai P-8 Poseidon tetap berada sekitar 4 kilometer dari seluruh kapal perang China.

Baca Juga: Jet F35 yang Jatuh di Laut China Selatan Pesawat Tercanggih Senilai Rp1,4 T

Dalam pernyataan pada 22 Februari, Departemen Pertahanan Australia bersikukuh pesawat RAAF "bertindak sesuai hukum internasional setiap saat" ketika terkena laser dari kapal perang China.

"Serangan laser terdeteksi berasal dari kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (AL TPR). Tembakan sinar dari kapal perang China adalah insiden keamanan yang serius," katanya.

"Pada saat insiden, RAAF P-8 berada sekitar 7,7 kilometer dari kapal AL TPR dan terbang pada ketinggian 457 meter," demikian ditambahkan.

Pejabat China sebelumnya tidak membantah kapal AL TPR menembakkan sinar laser ke arah pesawat pengintai Australia, meskipun ABC mendapat informasi bahwa Beijing belakangan membantahnya.

Pada bulan Februari, Departemen Pertahanan China mengatakan AL TPR "menjalankan operasi yang aman, normatif dan profesional" serta menuduh pihak Australia telah menyebarkan "informasi palsu" dengan membuat "klaim yang tidak bertanggung jawab".

Australia akui misi pengintaian di Laut China Timur

Di saat kedua belah pihak saling melontarkan tuduhan, Departemen Pertahanan Australia telah mengkonfirmasi bahwa pesawat RAAF P-8 Poseidon baru-baru ini melakukan patroli pengawasan di Laut China Timur.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI