Disebabkan karena tingginya biaya untuk perang di Chechnya dan turunnya pendapatan dari penjualan minyak, perekonomian Rusia saat itu mengalami kesulitan parah.
Inflasi mencapai angka 84 persen sehingga menimbulkan banyak pembangkangan, protes dan pemogokan, diperburuk dengan buruknya panen gandum di dalam negeri hingga terjadi kekurangan pangan.
Masalah ini mengakhiri kekuasaan Boris Yeltsin dan membuka jalan untuk naiknya Vladimir Putin.
Putin berusaha keras memastikan bahwa negaranya tidak akan lagi mengemis bantuan makanan dari dunia internasional.
Dampaknya terhadap sistem keuangan internasional juga besar.
Beberapa bank lokal Rusia bangkrut, kemudian nilai mata uang rouble, jatuh sekitar 60 persen, yang juga hampir menyebabkan salah satu perusahaan besar Banker Trust di Amerika Serikat hampir bangkrut.
Krisis keuangan bisa dihindari ketika Deutsche Bank mengambil alih Bankers Trust dengan memberi dana US$10 miliar.
Seberapa besar kemungkinan Rusia gagal lunasi utangnya?
Peluangnya tinggi, karena pembekuan separuh dari US$640 miliar cadangan devisa asing dan emas yang disimpan di luar negeri.
Dan sekarang Rusia kesulitan untuk bisa mendapatkan mata uang asing dengan mudah.
Baca Juga: AS Dan Sekutu Pertimbangkan Keanggotaan Rusia di G20
Pekan lalu, Rusia bersikeras mengatakan akan memenuhi semua kewajiban pembayaran utang.