Imbas Invasi Rusia, Raja Nikel Cina Harus Lunasi Posisi Short 8 Miliar Dolar

Selasa, 29 Maret 2022 | 12:33 WIB
Imbas Invasi Rusia, Raja Nikel Cina Harus Lunasi Posisi Short 8 Miliar Dolar
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Xiang adalah seorang pemain yang cerdik, tetapi dia lengah dengan masalah Rusia, kata Li Bin, seorang pedagang nikel di Shanghai.

Ketika perdagangan nikel kembali dibuka, harga nikel sudah turun ke angka sekitar US$37.200 (Rp520,8 juta) per ton, 50 persen lebih tinggi dibandingkan haraga di bulan Februari.

"Setelah tekanan bersejarah, nikel masih berjuang untuk menemukan harganya,” kata Susan Zou, analis logam senior di Rystad Energy.

Pemerintah Cina turun tangan?

Laporan media lokal, Yicai, menulis bahwa pemerintah Cina dianggap dapat turun tangan menyelamatkan Tsingshan.

Ada banyak diskusi yang memungkinkan perusahaan untuk menukar produk nikel bermutu rendah yang tidak memenuhi standar kualitas LME dengan bentuk yang lebih murni dari logam yang dipegang dalam persediaan negara untuk menyelesaikan klaimnya, demikian lapor Yicai.

Cina pun diperkirakan akan menahan sekitar 100.000 ton nikel cadangan negara. Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari Tsingshan atau pun dari pemerintah di Beijing.

Sebelumnya pada tahun 2018, Xiang juga pernah memengaruhi pasar ketika dia melepaskan volume besar feronikel (nikel berkadar rendah) yang dapat digunakan untuk membuat baja tahan karat.

"Xiang selalu percaya bahwa karena dia adalah salah satu pemain terbesar di dunia dengan biaya yang sangat rendah, dia bisa menjaga harga nikel di bawah jempolnya," kata seorang mantan karyawan Tsingshan yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca Juga: Bangun Industri Nikel di Halmahera, PP Presisi Klaim 34 Persen Pekerja Dari Warga Lokal

"Dia selalu bertaruh pada harga nikel, karena biaya produksinya di Indonesia sama rendahnya dengan US$10.000 (Rp140 juta) per ton," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI