Imbas Invasi Rusia, Raja Nikel Cina Harus Lunasi Posisi Short 8 Miliar Dolar

Selasa, 29 Maret 2022 | 12:33 WIB
Imbas Invasi Rusia, Raja Nikel Cina Harus Lunasi Posisi Short 8 Miliar Dolar
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Siapakah Xiang Guangda?

Xiang Guangda adalah taipan yang terkenal di antara para pedagang Nikel di Cina dengan julukan "Raja Nikel" dan "Big Shot".

Merintis karier sebagai mekanik di perusahaan perikanan negara, Xiang sekarang telah memiliki dua smelter nikel di Indonesia.

Salah satunya yang berada di taman industri Morowali yang membentang seluas 2.000 hektare dengan 44.000 pekerja dan bandara miliknya sendiri, serta dilihat sebagai jaminan pasokan bijih murah untuk Tsingshan.

Tsingshan sekarang harus membayar utangnya atau membuktikan bahwa mereka dapat mengirim nikel yang cukup untuk membayar kembali.

"Kami sedang mengamati dengan cermat langkahnya selanjutnya karena itu bisa tetap mengguncang pasar," kata Li.

Biaya yang meningkat tersebut sudah dirasakan oleh pembuat kendaraan listrik termasuk Tesla dan 20 pesaing lainnya di Cina seperti Xpeng dan BYD, yang telah menaikkan semua harga kendaraan selama dua minggu yang lalu dengan alasan kenaikan harga bahan mentah.

"Harga dan gangguan telah mendorong produsen utama baterai untuk mencari alternatif logam sebagai sumber energi kendaraan," kata analis Zou.

Sebelumnya pada 14 Maret, Tsingshan mengatakan bahwa telah mencapai kesepakatan dengan bank untuk mempertahankan posisi nikel perusahaan, menandakan bahwa Xiang sedang berusaha untuk keluar dari krisis.

Baca Juga: Bangun Industri Nikel di Halmahera, PP Presisi Klaim 34 Persen Pekerja Dari Warga Lokal

Langkah ini dinilai bisa membuat harga nikel semakin tidak pasti dan membuat para produsen baterai mobil listrik makin kesulitan. rap/hp (AFP, AP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI