Suara.com - Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia akan mengirimkan sejumlah kendaraan bersenjata 'Bushmaster' ke Ukraina sesuai permintaan Presiden Volodymyr Zelensky.
Permintaan Presiden Zelensky disampaikannya Kamis kemarin dalam sesi khusus sidang parlemen Australia,
Ia mendesak Australia untuk membantunya negaranya dan mengirimkan kendaraan bersenjata 'Bushmaster'.
Jumat pagi, PM Morrison mengatakan Australia akan memenuhi permintaan Presiden Zelensky.
"Kami tidak saja mengirim doa kami, kami mengirim senjata, amunisi, bantuan kemanusiaaan, pakaian pelindung," katanya.
"Kami juga akan mengirim kendaraan bersenjata buatansendiri Bushmaster dan kami akan menerbangkannya dengan pesawat C-17 [Globemasters]."
Namun PM Morrison tidak menyebut berapa jumlah kendaraan yang akan dikirim dan juga kapan pengiriman akan dilakukan ke Eropa.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton mengatakan departemennya sedang mencari cara bagaimana bisa mengirim 'Bushmaster' ke Ukraina.
"Kami sangat sangat terbuka dengan permintaan, dan saya kira terinspirasi dengan apa yang sudah dilakukan Presiden Zelenskyy bagi rakyatnya dan dunia.
Baca Juga: Perang Ukraina Bangkitkan Trauma Penyintas Perang Dunia Kedua di Jerman
"Kami ingin melakukan sesuatu yang bisa membuat perang ini berhenti," kata Peter, Jumat pagi.
Pidato Zelenskyy dihadapan parlemen Australia
Kamis malam, berbicara cara lewat penerjemah di hadapan sidang parlemen Australia, Presiden Zelensky mengatakan Ukraina memerlukan senjata, selain sanksi Australia terhadap Rusia dan para pendukungnya.
"Yang paling penting adalah kami harus terus mempersenjatai mereka yang berjuang melawan kekuatan jahat ini," katanya.
"Contohnya, Australia memiliki kendaraan bersenjata yang bisa membawa personel yang sangat bagus, Bushmaster, yang bisa sangat membantu Ukraina, dan peralatan lain yang bisa memperkuat posisi kami dalam hal persenjataan."
"Kalau Anda bisa berbaginya dengan kami, kami akan sangat bersyukur."
Menurut Presiden Zelenskky perang tidak bisa menghancurkan kebebasan, kemandirian dan kehormatan Ukraina, namun dia mengatakan invasi seperti yang terjadi saat ini bisa juga membuat negara lain mengalami hal yang sama.