KTT Virtual Uni Eropa-Cina Tidak Akan Membawa Perubahan Mendadak

Selasa, 05 April 2022 | 11:10 WIB
KTT Virtual Uni Eropa-Cina Tidak Akan Membawa Perubahan Mendadak
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tapi saya tidak mengharapkan pencabutan sanksi sebagai bagian dari hasil KTT," katanya kepada DW. Reinhard Bütikofer adalah salah satu dari lima anggota parlemen Uni Eropa yang masuk daftar hitam Cina tahun lalu, sebuah langkah balasan atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia oleh Uni Eropa.

Menurut Joris Teer, analis di Pusat Studi Strategis Den Haag (HCSS), sikap Cina adalah tantangan baru bagi UE.

"Cina memiliki pasar ekspor yang sangat penting di UE yang ingin terus dimanfaatkan. KTT akan menunjukkan kepada kita bagaimana Cina melakukan tindakan penyeimbangan ini, termasuk bagaimana ia akan mencoba memisahkan UE dari AS," katanya.

Bisakah KTT membuat Cina mengubah haluan?

Para pemimpin UE dan NATO telah memperingatkan Beijing bahwa ia dapat menghadapi konsekuensi dari Barat jika terus berpihak pada Moskow.

Menurut Joris Teer, Cina sebenarnya fokus pada hubungannya dengan AS, yang dilihat Beijing sebagai ancaman terbesarnya.

"Cina dengan jelas melihat AS sebagai musuh utama. AS merugikan kepentingan utama Cina, karena Presiden AS berulang kali mengatakan, demokrasi liberal adalah satu-satunya sistem pemerintahan yang benar," katanya.

"Saat ini, Rusia mendukung Cina dalam rangka mencapai kepentingan utamanya, antara lain menjaga supremasi partai komunis, menjaga integritas territorial, dan membantu pertumbuhan ekonomi dan masyarakat. Rusia juga memasok Cina dengan sumber daya energi yang relatif murah," ujarnya.

Anggota parlemen Uni Eropa Reinhard Bütikofer tetap berharap hubungan dengan Cina akan membaik di masa depan, hanya saja belum jelas, kapan itu terwujud.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Jerman Minta Uni Eropa Segera Bahas Larangan Impor Gas Rusia

"Saya sudah tertarik dengan Cina sejak tahun 1970-an dan saya sangat mencintai negara ini dan budayanya, dan saya punya banyak teman di sana yang tidak bisa saya kunjungi, bahkan saya tidak bisa menelepon mereka, karena itu bisa membahayakan mereka jika saya melakukannya. Tapi, saya ambil pandangan jangka panjang," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI