Analis GlobalData lainnya, Lil Read, menambahkan bahwa satu-satunya pilihan yang tersisa bagi produsen Barat adalah memperluas hubungan bisnis dengan negara-negara penghasil nikel lain seperti Indonesia atau Filipina.
Namun, ini bisa menimbulkan masalah lebih lanjut. Karena jarak geografis yang lebih jauh antara kedua negara produsen, emisi selama transportasi akan meningkat, dan jika bahan mentah diekstraksi lebih intensif di negara asal, masalah lingkungan akan meningkat.
Dengan latar belakang ini, Lil Read percaya kuncinya ada pada pengembangan teknologi baru untuk baterai.
"Laju inovasi baterai sangat menakjubkan selama beberapa dekade terakhir, tetapi inovasi tidak terjadi dalam semalam. Kami berharap baterai lithium-ion phosphate (LFP), yang tidak mengandung nikel atau kobalt, akan mendapatkan popularitas dan penerimaan dalam jangka menengah, jika konflik berlanjut." (hp/pkp)
