Berbicara dalam dialog keamanan internasional di Islamabad, Bajwa mengecam invasi Rusia ke Ukraina dan menyebutnya sebagai "tragedi besar".
Ia menegaskan bahwa Pakistan memiliki hubungan baik dengan Washington seraya menambahkan bahwa Pakistan ingin dekat dengan baik Cina maupun AS.
Pernyataan sang jenderal jelas berbeda dengan sikap Khan yang anti-AS.
"Peran militer adalah kartu truf. Sudah jelas bahwa militer tidak terlibat dalam keputusan Imran Khan. Kami juga tahu bahwa panglima militer dan perdana menteri telah berselisih. Ini menunjukkan bahwa setidaknya, militer tidak berusaha membantu perjuangan Khan jika pengadilan memutuskan untuk menentang apa yang dilakukan Khan," terang Kugelman.
"Dia (Khan) juga tidak akan bisa mengandalkan bantuan apa pun dari militer menjelang kemungkinan pemilu yang digelar lebih awal," tambahnya.
Akankah Khan keluar sebagai pemenang?
Meskipun sikapnya yang anti-AS telah menghidupkan kembali popularitasnya, para analis mengatakan bahwa Khan tidak dapat memenangkan pemilu.
"Tidak jelas sama sekali bahwa partai Khan dapat memenangkan kursi yang cukup di parlemen dalam pemilihan berikutnya, terutama tanpa dukungan militer," kata Afzal.
Kugelman berpendapat bahwa Khan telah membangun kembali basis pemilihannya dalam beberapa hari terakhir, tetapi ia akan menghadapi "tantangan dalam pemilih yang lebih luas karena kinerjanya yang buruk dalam mencoba meredakan tekanan ekonomi, termasuk beberapa inflasi tertinggi di Asia Selatan."
Baca Juga: Oposisi Pakistan Ajukan Mosi Tidak Percaya Terhadap PM Imran Khan
Partai-partai oposisi menuduh Khan melakukan wanprestasi di bidang ekonomi, birokrasi dan kebijakan luar negeri.
Pakistan menghadapi lonjakan angka inflasi, ketika pemerintah menghadapi defisit anggaran dan anjloknya cadangan devisa luar negeri. (rap/pkp)
