Suara.com - Tsamara Amany, seorang politikus muda yang baru-baru ini dikabarkan hengkang dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan bergabung menjadi tim pemenangan Erick Thohir untuk Pilpres 2024 mendatang.
Meski begitu, Tsamara menyatakan dirinya masih belum bisa memberikan informasi lebih lanjut. Juru Bicara PSI, Sigit Widodo menepis kabar tersebut dan mengatakan jika Tsamara masih berstatus Ketua DPP PSI.
Pemilik nama lengkap Tsamara Amany Alatas ini lahir pada 1996 dan sudah terpilih menjadi Ketua DPP PSI pada usia 22 tahun. Nah, berikut keenam fakta lain tentangnya untukmu.
1. Peka Terhadap Isu Korupsi
Menurut pandangannya, korupsi menjadi isu paling memicu kepekaan, dimana merupakan perbuatan pencurian uang pajak yang dilakukan satu individu atau sekelompok oknum, sehingga hasil uang tersebut tidak dinikmati masyarakat umum.
Ia rajin menyampaikan poin-poin antikorupsi bersama organisasi Indonesia Corruption Watch (ICW) serta mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tsamara bahkan tergabung dalam jejeran pendukung KPK saat anggota DPR mengajukan hak angket. Ia tidak segan mengajak debat Fahri Hamzah ketika mendukung koleganya agar KPK mau menyerahkan video hasil pemeriksaan Miryam S. Haryani yang diperiksa dalam kasus korupsi besar KTP Elektronik.
2. Bergabung dengan PSI saat Masih Kuliah
Kejadian yang diketahui Tsamara saat magang di Balai Kota DKI Jakarta menyadarkannya bahwa politik itu penting. Terlebih untuk generasi millennial sehingga membuatnya mau membuktikan dengan bergabung PSI.
Baca Juga: Mundur dari PSI, Apa Saja Pengalaman Politik Tsamara Amany Selama 5 Tahun Terakhir?
Pada usianya yang masih muda, yakni 21 tahun, Tsamara bahkan sudah dipercaya menjadi Ketua DPP PSI. Lantas, apa yang membuatnya memilih PSI sebagai tempat untuk berkarya?
"Aku mau masuk parpol yang baru, bersih, banyak anak mudanya, punya jiwa dan semangat muda dan tidak punya beban masa lalu. PSI memiliki kriteria ini," kata Tsamara pada 26 April 2018 lalu.
Tsamara berharap PSI benar-benar mampu menyajikan perubahan yang berarti bagi masyarakat. Saat belum dicemari oleh beban dan dosa masa lalu, ia menilai ada semangat baru untuk melawan korupsi di Indonesia.
3. Sudah Lama Aktif Menyuarakan Pandangan Politiknya
Tsamara memang sudah lulus dengan gelar sarjana. Namun, ia diketahui sudah aktif berpolitik sejak dirinya masih menjadi mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas Paramadina.
Meski begitu, ia tidak pernah takut mengkritik kelakuan para politisi. Salah satunya, yang sudah disebutkan diatas, Wakil Ketua DPR (2014–2019), Fahri Hamzah terkait keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
BERITA TERKAIT
10 Kritik Tajam Tsamara Amany untuk Anies Baswedan Sebelum Mundur dari PSI
19 April 2022 | 11:48 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI