Suara.com - Baru-baru ini beredar sebuah video yang cukup meresahkan yang melibatkan seorang pria dengan jaket ojek online. Pasalnya driver ojek online di video tersebut terlihat memaksa seorang pemilik rumah untuk menerima paket yang dibawanya.
Melansir keterangan yang disertakan di caption unggahan, peristiwa ini terjadi di kawasan Pakis, Argosari, Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (21/4/2022) pukul 13.00 WIB.
Tampak sang driver ojek online berdiri di depan pagar dan beradu argumentasi dengan pemilik rumah agar menerima paket yang dibawanya. Ia bersikeras paket tersebut seharusnya diterima oleh pemilik rumah dengan Blok D-13.
"Namanya (penerima) Rina, D-13," ujar driver ojek online itu setelah berkali-kali dicecar oleh pemilik rumah, dikutip Suara.com dari akun Instagram @dramaojol.id, Senin (25/4/2022).
Ia mengaku handphone-nya kehabisan daya sehingga sedang di-charge dan tidak bisa memeriksa kembali aplikasi untuk memastikan siapa penerima paket tersebut.
Sang driver hanya berpatokan penerimanya bernama Rina dan beralamatkan rumah di blok D-13. Namun setelah berkeliling ia tidak menemukan rumah tersebut sehingga berkesimpulan seharusnya diterima oleh pemilik rumah B-13.
"Ndak ada Bu (rumah dengan nomor D-13)," kata driver tersebut.
"Ya mbujuk (orderan fiktif) berarti, Pak," sahut pemilik rumah dengan tegas.

Pemilik rumah mengaku tidak memesan apapun sehingga menolak untuk menerima paket tersebut. Apalagi karena rumah tersebut bernomor B-13 alih-alih D-13 seperti yang dicari oleh sang driver ojek online.
"Lha ya, cari aja, D-13. Saya ndak pesen lho, kok dipaksa nerima?" balas pemilik rumah itu dengan meledak-ledak.
"Eh, Pak, lihat ini lho, B-13," lanjut pemilik rumah sambil menunjuk pelat blok rumahnya. "Terus saya harus gimana? Saya harus nerima?"
Perdebatan sengit itulah yang kemudian menjadi viral di media sosial. Publik mengaku resah dengan pemaksaan itu, apalagi karena penampilan sang driver yang disebut seperti setengah tidak sadar. Banyak juga yang cemas kalau pemaksaan tersebut adalah modus baru yang berpotensi merugikan penerima paket.
Belakangan kasus ini bahkan sampai ke pihak kepolisian dan sudah diklarifikasi. Dilansir dari akun Instagram @surabayakabarmetro, sang driver ojek online mengaku bahwa dirinya mendapat orderan fiktif.
"Diketahui, pria yang beratribut ojol itu berinisial MA warga Kelurahan Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya," terang @surabayakabarmetro.

Didampingi pihak Polrestabes Surabaya, MA menegaskan bahwa dirinya driver ojek online resmi. "Dan saya mendapat order fiktif dan tidak ada unsur penipuan di dalamnya," tegasnya menambahkan.