Bersamaan dengan munculnya kasus suspek, Erwin juga menghimbau orang tua untuk mengawasi dan mengurangi aktivitas anak-anak yang berpotensi menjadi sumber infeksi hepatitis seperti berenang dan memegang gagang pintu di tempat umum.
"Selain itu, untuk sementara jangan berenang dulu di kolam renang umum, tidak bermain di playground, serta hindari menyentuh hand railing, knop pintu, dinding, dan lainnya yang sering dipegang orang," imbau Erwin pada siaran persnya, Kamis (5/5/2022).
5. Epidemiolog sarankan jalur masuk mobilitas diperketat
Senada dengan himbauan Kadinkes Jatim, Epidemiolog UGM, Bayu Satria Wiratama menyarankan untuk memperketat jalur masuk mobilitas ke Indonesia dari luar negeri.
"Di pintu-pintu masuk kedatangan internasional di bandara perlu ada pengawasan seperti di Jakarta ataupun Surabaya. Perlu dipantau titik-titik orang yang masuk, terutama negara-negara yang kasus pertama masuk [hepatitis akut]," ujar Bayu saat dihubungi Jumat (06/05/2022).
Kendati demikian, Bayu menilai bahwa pengawasan untuk turis yang masuk terkendala karena pemeriksaan lab untuk hepatitis memerlukan waktu yang lama. Dengan demikian, ia menyarankan agar masyarakat selalu hidup higienis.
"Yang penting masyarakat harus tahu kapan harus periksa[bila mengalami gejala hepatitis]. Juga menjaga kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan seperti protokol kesehatan biasanya. Jangan sampai seperti kasus di Jakarta yang terlambat sekali datangnya ke rumah sakit sehingga pertolongannya tidak bisa maksimal," ungkapnya.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: Soal Hepatitis Akut Misterius, Anggota DPR: Perlu Diwaspadai! Cukup Covid-19 Jadi Pelajaran