Australia Naikkan Tingkat Suku Bunga untuk Pertama Kalinya dalam 11 Tahun

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 09 Mei 2022 | 11:57 WIB
Australia Naikkan Tingkat Suku Bunga untuk Pertama Kalinya dalam 11 Tahun
Ilustrasi perumahan elit. (Dok. Dekoruma)

Biaya hidup akan terdampak

RBA telah meningkatkan perkiraan inflasi secara dramatis, menyebutkan harga konsumen akan naik 6 persen tahun ini, dan akan tumbuh 3 persen per tahun pada 2024.

Ekonom Bank ANZ Adelaide Timbrell yang dimintai komentarnya mengaku belum pernah melihat kenaikan suku bunga selama dia bekerja di bank.

"Ini adalah kenaikan suku bunga pertama saya sebagai seorang ekonom," ujarnya.

"

"Kenaikan cash rate terakhir terjadi pada 2010, saat itu saya baru lulus SMA," ujarnya.

"

"Mereka akan terus menaikkan suku bunga untuk membuat pengusaha berpikir dua kali soal investasi, soal mempekerjakan pegawai, dan bagaimanamembelanjakan uang," jelas Adelaide Timbrell.

"Mereka juga akan membuat konsumen berpikir dua kali dalam membelanjakan uangnya," tambahnya.

Menurut dia, kenaikan suku bunga ini bertujuan memperlambat efek spiral, di mana banyak orang membeli barang pada saat yang sama, menyebabkan harga barang tersebut menjadi jauh lebih mahal.

"Jadi RBA sebenarnya berusaha menaikkanbiaya pinjaman uang demi mengurangi laju kenaikan biaya hidup," jelas Adelaide.

Baca Juga: Konsumen Makin Agresif, Pegawai Toko di Australia Gunakan Kamera Badan

Namun dalam jangka pendekkenaikan ini akan menjadi biaya hidup ganda bagi kreditur seperti Bashir Naim.

Dia mengambil berbagai pinjaman kredit awal tahun ini untuk membangun rumah baru bagi keluarganya di Sydney.

"Beberapa tahun terakhir, yang kita dengar hanyalah penurunan suku bunga. Pemerintah mendorong orang untuk membeli dan pasar perumahan berkembang pesat. Sekarang malah kebalikannya yang terjadi," katanya.

"

"Bagi kami, dengan biaya pembangunan rumah yang begitu tinggi, kenaikan ini tidak tepat," ucap Bashir.

"

Risiko resesi 'double-dip'

Bashir menyebut keluarganya harus mampu mengatasi kenaikan biaya, sehingga terpaksa mengurangi belanja yang tidak penting.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI