Penyebaran penyakit mulut dan kuku ke Indonesia terjadisaat negara ini sedang bergulat dengan wabah penyakit penebalan kulit.
Australia kekurangan dokter hewan
Kepala urusan veteriner dan publik untuk Asosiasi Dokter Hewan Australia, Cristy Secombe, mengatakan dokter hewan Australia memainkan peran biosekuriti penting untuk sektor pertanian.
"Kami akan sangat khawatir jika ada wabah PMK datang ke Australia, bahwa kami tidak akan memiliki kapasitas dokter hewan yang cukup di pedesaan untuk dapat memainkan peran kami dalam respons biosekuriti," kata Dr Secombe.
"Saat ini, kami tahu dokter hewan sedang berjuang untuk menjalani pekerjaan sehari-hari."
Dr Secombe mengatakan perlu langkah-langkah pengendalian pencegahan.
"Ini masalah yang sangat penting. Jika PMK memang datang ke Australia, maka semuanya harus dilakukan untuk memastikan bahwa kita menangani wabah penyakit sehingga masyarakat aman," katanya.
Secara lokal, dia mengatakan industri telah berjuang untuk mempertahankan dokter hewan di daerah pedesaan dan regional selama beberapa dekade, yang telah menyebabkan penutupan sejumlah layanan.
"Ini adalah masalah besar yang tidak hanya di Australia tetapi juga secara global.
"Jadi ini artinya hewan-hewan itutidak akan mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan dan itu membahayakan biosekuriti Australia."
Baca Juga: Ramai Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan, DKPP Bantul Bentuk Tim Penanganan
Salah satu pendorong utama dari buruknya retensi dokter hewan terampil di industri ini adalah renumerasi, karena banyak dokter hewan bekerja secara gratis untuk menekan pengeluaran masyarakat.
Menurut dia, selain karena dokter hewan banyak yang bekerja tanpa dibayar, mereka juga bertanggung jawab memberikan pertolongan pada satwa liar yang tidak bertuan karena dimiliki oleh negara.
Padahal, perawatan hewan, seperti perawatan kesehatan manusia, sangat mahal.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.