Bicara soal Arsitektur Kesehatan Global di Depan Presiden AS, Jokowi Sebut Tak Boleh Ada Monopoli dan yang Tertinggal

Jum'at, 13 Mei 2022 | 11:39 WIB
Bicara soal Arsitektur Kesehatan Global di Depan Presiden AS, Jokowi Sebut Tak Boleh Ada Monopoli dan yang Tertinggal
Presiden Jokowi saat bersama Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC.  Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kemudian poin ketiga ialah soal pemberdayaan. Kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, collective capacity harus diupayakan dan kerjasama antar negara menjadi kuncinya, yakni kerja sama riset, kerja sama transfer teknologi dan akses ke bahan mentah harus diperkuat.

"Tidak boleh ada monopoli rantai pasok industri kesehatan, diversifikasi pusat produksi obat, vaksin, alat diagnostik dan terapeutik harus dilakukan. Dengan kapasitasnya, Indonesia siap menjadi hub produksi dan distribusi vaksin di kawasan," tegasnya.

Terakhir, Jokowi juga menuturkan kalau Indonesia sebagai Presidensi G20 memberikan perhatian besar terhadap kerjasama kesehatan secara inklusif. Dengan demikian, perlu adanya peran dan keterlibatan seluruh negara serta penguatan WHO dan multilateralisme.

"Tidak boleh ada yang tertinggal dalam upaya kita membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI