Bantuan dari luar negeri
Pemerintah Korea Utara sejauh ini menolak tawaran penggunaan vaksin COVAX dari PBB, kemungkinan karena mereka tidak menghendaki adanya pemantau internasional masuk ke sana.
Menteri Penyatuan Kembali Korea dari Korea Selatan mengatakan bersedia memberikan bantuan medis dan bantuan lainnya dengan pertimbangan kemanusiaan.
Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengatakan Beijing sudah menawarkan bantuan untuk menangani penyebaran wabah tersebut.
Korea Utara sebelumnya dilaporkan menolak tawaran vaksin yang dibuat oleh China.
Kim Sin-gon, professor di University College of Medicine Korea Selatan mengatakan pernyataan tentang kasus ini telah menunjukkan bahwa Korea Utara bersedia menerima bantuan luar negeri, tetapi dalam jumlah vaksin yang lebih banyak daripada angka yang selama ini ditawarkan.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari berita di ABC News.