Peace Research Institute Oslo Kunjungi Baznas untuk Meneliti Gerakan Filantropi Islam Indonesia

Sabtu, 21 Mei 2022 | 13:42 WIB
Peace Research Institute Oslo Kunjungi Baznas untuk Meneliti Gerakan Filantropi Islam Indonesia
Baznas menerima kunjungan perwakilan PRIO dan STF UIN Jakarta. (Dok: Baznas)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Diwakili oleh pimpinan Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menerima kunjungan perwakilan Peace Research Institute Oslo (PRIO) dan STF UIN Jakarta. Kedatangannya bertujuan untuk meneliti gerakan filantropi Islam di Indonesia.

Selain Zainulbahar Noor, Baznas diwakili pula oleh Deputi I, M. Arifin Purwakananta; Direktur Kajian dan Pengembangan Baznas, Dr HM Hasbi Zaenal, Ph.D. Peneliti Senior PRIO, Dr. Kaja Borchgrevink, bersama Direktur dan tim peneliti HUMA di Indonesia Prof. Amelia Fauzia, MA, Ph.D bertemu di Kantor Baznas RI, Matraman, Jakarta, Jumat (20/5/2022).

Pertemuan itu membahas tentang gerakan filantropi Islam, khususnya aktivitas para pegiat atau penggerak kemanusiaan di lingkungan lembaga zakat dan filantropi di tiga negara, yaitu Indonesia, Nigeria dan Pakistan. Studi ini fokus pada bagaimana pegiat dan lembaga filantropi Islam dari sisi menghadapi pandemi dan merespon Sustainable Development Goals (SDGs).

"Alhamdulillah, kami menyambut baik kunjungan yang dilakukan peneliti senior Doktor Kaja Borchgrevink (PRIO) dan Profesor Amelia Fauzia. Semoga diskusi ini turut mengawal penguatan ekosistem zakat, khususnya di Indonesia," kata Zainulbahar Noor.

Dalam pertemuan itu, Zainulbahar menyebut turut dipaparkan beberapa poin yang menjadi materi diskusi, diantaranya perkembangan Covid-19 di Indonesia; Filantropi Islam, Covid-19, dan Bantuan Kemanusiaan; Covid-19 dan Baznas; Baznas dan Pemberdayaan Perempuan.

"Dalam diskusi juga dijabarkan kondisi pandemi Covid-19 yang melanda sejak 2020. Bagaimana peranan Baznas dalam membantu pemerintah menanggulangi pandemi, apa saja yang dilakukan Baznas melalui berbagai programnya dalam membantu masyarakat. Karena selain aspek kesehatan pandemi, Baznas juga berfokus pada kebangkitan perekonomian keluarga rentan yang terimbas pandemi. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan masyarakat, Baznas berupaya untuk membantu kebangkitan ekonomi umat," ucap Zainulbahar.

Berbagai upaya itu, tak hanya berdasarkan dari program yang sudah ada sebelumnya, namun juga melalui program yang diluncurkan di masa pandemi, seperti Kita Jaga Kyai, Kita Jaga Yatim, dan Kita Jaga Usaha, yang mencakup aspek kesehatan, pendidikan, dan perekonomian.

"Pertemuan juga membahas peran zakat dalam pemberdayaan perempuan. Di mana Baznas dalam berbagai programnya, sangat memperhatikan peranan perempuan yang sangat luar biasa. Kita ambil contoh beberapa perempuan hebat yang meraih sukses di dalam program Baznas, seperti Ibu Sarmi penjual kerupuk kulit yang berdaya setelah dibantu Baznas, dan Ibu Tukiyem, seorang peternak tangguh asal Magelang, yang kini mengalami perkembangan signifikan," katanya.

Terkait dengan SDGs, dipaparkan kerja sama antara Baznas dengan UNDP Indonesia dalam membangun proyek mikro-hidro di Provinsi Jambi. Bahwa proyek yang diresmikan oleh Menteri BAPPENAS Prof Bambang Brojonegoro di Batu Jangkar telah mengalirkan tenaga listrik ke lebih 4.000 keluarga, kantor-kantor kelurahan dan sekolah-sekolah.

Baca Juga: Pos Indonesia Bantu Perkuat dan Perluas Layanan Kemanusiaan PMI

Lebih dari itu, proyek-proyek itu telah membangkitkan ekonomi daerah dengan giatnya pengusaha mustahik memanfaatkan listrik dalam usaha konveksi jahit menjahit dan lainnya. Proyek ini mendapat penghargaan tidak saja dari UNDP Pusat tetapi juga telah dibahas dalam acara Side Event di PBB yang diselenggarakan oleh UNDP bersama Misi RI di PBB, IsDB dan Pemerintah Bangladesh pada April 2017.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI