Hingga akhirnya, netizen ini ikut mencecar tetangganya tersebut, dan akhirnya tetangganya mengaku bahwa dirinya memang mengambil batu bata tersebut.
"Pas ditanyain sama orang tuaku, tetanggaku tuh nggak ngaku kalau dia nyuri bata. Akhirnya aku ikutan kesel terus aku cecar dia. Akhirnya ngaku dan dia bilang 'iya saya pakai tapi sedikit doang'," terang netizen ini.
Tetangganya ini juga turut memberikan pembelaan atas perbuatan yang ia lakukan. Ia menjelaskan bahwa netizen ini tidak menegurnya saat melihat dirinya renovasi rumah menggunakan batu bata merah.
"Udah gitu dengan entengnya dia bilang, 'Lah dari kemarin anak ibu ngelihat rumah saya renov pakai bata merah kenapa diam aja?'," bela tetangganya.
Di akhir cerita, netizen ini mengungkapkan bahwa ibunya sempat marah-marah karena aksi pencurian tersebut.
Parahnya, tetangga yang telah melakukan aksi pencurian ini tidak mengucapkan kata maaf kepada keluarga netizen ini.
Padahal keluarganya sudah berbuat baik pada tetangga ini dengan memberikan tanah selebar beberapa meter untuk akses rumahnya.
"Nyokap aku mencak-mencak di situ karena ini jatuhnya udah pencurian. Dan dengan santainya dia nggak minta maaf sama sekali," jelasnya.
"Dan yang nggak habis pikir nih ya. Orang tuaku udah ngasih tanah belasan meter buat akses rumahnya dia. Kayak keluargaku tuh udah baik banget tapi dibalasnya kok begini," pungkasnya.
Baca Juga: Hoaks! Akun YouTube Ini Sebarkan Informasi Eril Ditemukan di Dasar Sungai Kedalaman 2 Meter
Respons Publik
Cerita dari netizen ini pun menuai berbagai respons dari publik. Banyak warganet yang turut menceritakan kisahnya yang mengalami kejadian serupa dengan pengirim cuitan ini.
"Mirip sama tetangga gue yang suka maling bahan bangunan. Ada teralis disimpen di belakang rumah, gue diambil sama dia. Pasir punya tetangga lain dicomotin. Rangka atap kayu gitu juga dimaling. Gue pernah mergokin. Sampai udah terkenal di wilayah sini kalo dia suka maling bahan bangunan," ungkap warganet.
"Jadi inget orang tua punya sisa pasir dan bata merah bangun rumah. Terus batanya disusun lingkaran bertumpuk buat nahan pasir biar nggak kebawa air ujan. Lah kok lama-lama batanya hilang, ternyata tetangga depan yang ambil," terang warganet.
"Tetangga depan rumah gue yang rese banget juga pernah maling keramik. Pas ditanyain bokap, marah-marah sambil teriak, 'Nanti saya ganti'. Tapi sampai sekarang tidak diganti," ucap warganet.
"Kalau ibuku bukan cuma bata, tapi pasir dan genteng juga. Semuanya pada diambil. Di rumah lagi nggak ada siapa-siapa karena ibu bapak sama adekku sekolah semua. Jadi di rumah baru ada orang pas sore sampe malem aja. Posisi rumah di kampung. Kita emang nggak pakai pager. Bata sama genteng disimpan di teras samping deket kamarku. Rencananya emang buat bikin satu kamar lagi. Cuma belum kesampaian gara-gara ibu bapak masih repot," tambah warganet.