5 Fakta Seputar Kereta Gantung Rinjani yang Tuai Polemik, Merusak Alam?

Senin, 20 Juni 2022 | 16:20 WIB
5 Fakta Seputar Kereta Gantung Rinjani yang Tuai Polemik, Merusak Alam?
Ilustrasi kereta gantung (Pixabay/Free Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pihak pengelola proyek tersebut melalui Dinas Penanaman Modal dan Layanan Terpadu Satu Pintu Provinsi optimis akan lolos AMDAL dan pembangunan akan segerai dimulai.

Muhammad Roem selaku kepala dinas tersebut membeberkan jumlah dana yang dibutuhkan yakni Rp 600 miliar. Adapun dana pembangunan tersebut akan disuntik oleh para investor dari Tiongkok.

3. Dinilai akan menyerap banyak tenaga kerja

Proyek yang menggandeng investor besar dari Tiongkok melalui PT Indonesia Lombok Resort juga dinilai akan menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga, pihak pengelola telah optimis bahwa perizinan hingga pengerjaan akan berjalan lancar.

4. Proyek dituding berpotensi merusak lingkungan dan eksploitatif

Meski pihak pengelola optimis akan lolos AMDAL, beberapa pihak menilai bahwa proyek tersebut perlu menempuh kajian yang lebih mendalam terutama perihal ekologis. 

Pasalnya, pihak Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai pembangunan proyek kereta gantung tersebut dilakukan di kawasan yang berada dalam lindungan UNESCO.

Tak hanya itu, menurut Murdani, selaku Direktur Eksekutif Daerah WALHI NTB menilai pembangunan kereta gantung tersebut tidak disertai dengan desain pembangunan (tata ruang) dan tidak didahului dengan koordinasi dengan Kementerian LHK, TNGR, termasuk Walhi selaku pemerhati kelestarian alam dan lingkungan di daerah itu.

5. Walhi desak gubernur NTB untuk stop proyek

Baca Juga: Polemik Terbaru RKUHP: Dinilai Kekang Kebebasan Berpendapat hingga Ancam Profesi Jurnalis

Lantaran menyimpan segudang risiko kerusakan lingkungan yang mengabaikan desain tata ruang dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait kajian kelingkungan, Walhi mendesak gubernur NTB untuk memberhentikan proyek tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI