Kisah Pilu Bocah Somalia, Menyamar Jadi Siswa Sekolah Demi Sebungkus Makanan

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 21 Juni 2022 | 09:07 WIB
Kisah Pilu Bocah Somalia, Menyamar Jadi Siswa Sekolah Demi Sebungkus Makanan
Anak-anak kelaparan di Somalia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kekeringan sejak tahun lalu itu diperkirakan akan memburuk dan diperparah oleh perubahan iklim, kata para ilmuwan dan organisasi kemanusiaan.

Sepertiga jumlah ternak mati akibat kehausan atau kelaparan. Tanaman pangan dan buah-buahan juga layu.

Somalia, yang lama dilanda pemberontakan, harus mengimpor pangan lebih banyak tetapi masyarakatnya tak mampu membeli.

Bantuan asing menyusut dan harga pangan meroket akibat perang di Ukraina, pengekspor biji-bijian terbesar keempat di dunia.

Sedikitnya 448 anak telah kehilangan nyawa sejak Januari saat dirawat akibat kekurangan gizi akut, kata PBB.

Angka itu kemungkinan hanya sebagian dari jumlah yang sebenarnya karena banyak penduduk yang tak mampu mencari pertolongan.

PBB mengingatkan bulan ini bahwa lebih dari sepertiga dari 16 juta penduduk Somalia memerlukan makanan untuk bertahan hidup.

Beberapa wilayah bisa dilanda kelaparan bulan ini. Bantuan di beberapa tempat akan habis pada Juni.

Tak Ada Waktu Pemulihan

Baca Juga: Dijuluki "Negeri Bajak Laut", Inilah 5 Fakta Tentang Negara Somalia!

Penduduk Somalia membawa anak-anak mereka ke Dollow Hosspital di Dollow, Gedo Region, Somalia (24/5/20222). (Foto: VOA)
Penduduk Somalia membawa anak-anak mereka ke Dollow Hosspital di Dollow, Gedo Region, Somalia (24/5/20222). (Foto: VOA)

Keluarga Bashir sebelumnya tak pernah meninggalkan rumah mereka di bagian selatan Somalia tengah, bahkan ketika terjadi bencana kelaparan pada 2011 yang menelan seperempat juta nyawa manusia, yang kebanyakan adalah anak-anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI