Keponakan Gerri, Toni Elka, khawatir keputusan itu akan membahayakan kehidupan generasi perempuan.
Siapakah Gerri?
Gerri Twerdy dibesarkan bersama 14 saudara kandungnya di sebuah peternakan di pedesaan Connecticut.
Usianya 18 tahun ketika bertemu Sam Santoro, pria yang kelak menjadi suaminya, di halte bus.
Bahkan untuk awal 1950-an, mereka terhitung menikah cepat, dan tidak lama setelahnya, menurut para kerabat, Gerri menunjukkan tanda-tanda telah mengalami kekerasan fisik.
Pasangan tersebut tinggal bersama selama bertahun-tahun dan memiliki dua orang putri. Mereka sempat tinggal sebentar di California.
Namun Gerri kemudian kembali ke rumah masa kecilnya, membawa kedua putrinya bersamanya.
Kenangan Toni Elka tentang bibinya berbeda dengan yang dunia ketahui. Kebanyakan hanya mengetahui nama dan wajah Gerri di plakat para pendukung aborsi.
"Dulu dia hanyalah seorang perempuan muda. Orangnya benar-benar menyenangkan," kata Toni dari rumahnya di Boston.
"Dia suka datang ke rumah, menjemput kami semua untuk berenang, pergi ke pantai dan jalan-jalan. Sangat menyenangkan."
Baca Juga: Kasus Mahasiswi Aborsi Kandungan Berusia 5 Bulan di Kamar Kos, Polisi Ungkap Kondisi Janin
Gerri lalu mulai menjalin hubungan terlarang, dan hamil, dengan seorang pria bernama Clyde Dixon.