Geliat Sekretariat PPIH: Gerak Senyap, Fungsi Vital

Selasa, 28 Juni 2022 | 16:33 WIB
Geliat Sekretariat PPIH: Gerak Senyap, Fungsi Vital
Sekretaris PPIH Arab Saudi, M Noer Alya Fitra saat ditemui Media Center Haji (MCH) di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Arab Saudi. [Dok. MCH 2022]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretariat Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) merupakan salah satu entitas yang berada di belakang layar saat pelaksanaan ibadah haji 2022. Meski bergerak dalam senyap, siapa nyana mereka memiliki fungsi yang sangat vital.

Menurut Sekretaris PPIH Arab Saudi, M Noer Alya Fitra, pihaknya memastikan persiapan terkait operasional pelayanan, akomodasi, transportasi, konsumsi dan administrasi baik untuk jemaah dan petugas menjelang ibadah haji.

"Kami memastikan seluruh sarana dan prasarana agar penyelenggaraan haji siap dan memberikan dukungan keuangan bagi operasional haji. Kami memastikan seluruh operasional ibadah haji terselenggara dengan baik," tutur pria yang karib disapa Nafit saat ditemui Media Center Haji (MCH) di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (25/6/2022).

Ketika mempersiapkan ibadah haji tahun ini, Nafit berkoordinasi dengan tim lain yang terkait. Menurut Nafit, tim lain sudah mulai menyewa rumah, memilih penyedia katering dan transportasi beberapa bulan sebelum penyelenggaraan ibadah haji.

"Di lingkup sekretariat, kami datang dan memastikan bahwa seluruh yang menjadi komponen layanan sudah disiapkan dengan baik. Contohnya, terkait akomodasi, kita perlu bertemu muassasah terkait layanan konsumsi di Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina--RED)," kata Nafit.

Menurut Nafit, masing-masing bidang layanan bakal difasilitasi untuk bertemu pihak terkait oleh sekretariat, termasuk kedatangan petugas. Dari sisi petugas, sekretariat memastikan dukungan operasional untuk petugas terlaksana dengan baik.

"Contohnya, ketika petugas datang, harus ada rumah, makanan, kantor, administrasi pendukung, kartu petugas, surat jalan dan lainnya. Ini kami siapkan untuk mendukung kelancaran pelayanan jemaah haji," ujar Nafit.

Nafit mengakui, kesekretariatan memang tidak berhubungan langsung dengan jemaah. Tapi, imbuh dia, sekretariat merupakan pusat seluruh data. Adapun data tersebut meliputi akomodasi, konsumsi, transportasi, bimbingan ibadah, perlindungan jemaah, jemaah sakit, jemaah wafat, lalu pergerakan jemaah baik itu dari Makkah, Madinah dan Jeddah.

"Seluruh data tersebut ada di sekretariat. Nah, penyediaan data tersebut ini memudahkan layanan petugas ketika ingin mengetahui data terkait operasional haji. Kami berada di Jeddah sebagai sentral seluruh data dan layanan untuk operasional haji," kata pria berperawakan kurus tersebut.

Baca Juga: Sensasi Gunakan Skuter Listrik di Masjidil Haram, Tawaf dan Sa'i Jadi Mudah

Nafit juga mengisahkan tantangan persiapan ibadah haji 2022. Maklum, selama 2 tahun ini, tidak ada aktivitas haji dikarenakan badan pandemi Covid-19. Pun demikian Arab Saudi tidak menyelenggarakan haji dan umrah. Alhasil, banyak hotel dan fasilitas terkait di Arab Saudi yang tidak aktif.

"Ketika tiba-tiba ada penyelenggaraan haji, mereka harus langsung mempersiapkan. Sebelum kontrak, harus dicek bahwa tidak ada masalah. Semisalnya, jika ada hotel yang fasilitasnya rusak, kan butuh waktu untuk perbaikan," terang Nafit.

Dari sisi konsumsi pun setali tiga uang. Nafit mengatakan, "tukang masak mereka pulang ke negara masing-masing. Alhasil, ketika ada ibadah haji, mereka harus dipanggil kembali. Pemanggilan ini tidak mudah. Pasalnya, mereka berada di negara masing-masing. Itu jadi kendala."

Tantangan lainnya berupaya aplikasi teknologi terkait penginputan data jemaah haji yang disediakan Arab Saudi alias E-Hajj. Pihaknya mengaku membutuhkan tenaga sistem informasi yang mumpuni untuk mengoperasikan aplikasi penginputan data tersebut. Maklum, seluruh data jemaah mesti diinput, baik kedatangan, pergerakan dan kepulangan.

"Karena itu, kita butuh tenaga yang familiar dengan sistem informasi. Seluruh pergerakan menggunakan teknologi. Sebelum diinput, jemaah tidak bisa bergerak. Jika tidak diinput, perusahaan transportasi enggan mengeluarkan armada," kata Nafit.

Antisipasi tragedi Mina 2015

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI