Contoh Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah: Teladan Kurban Nabi Ibrahim AS dan Momen Idul Adha

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 06 Juli 2022 | 13:08 WIB
Contoh Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah: Teladan Kurban Nabi Ibrahim AS dan Momen Idul Adha
Khutbah Jumat Bulan Dzulhijjah: Teladan Kurban Nabi Ibrahim AS - Ilustrasi masjid. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah  

Syekh Ali Ahmad Al-Jurjawi dalam kitabnya Hikmatut Tasyri’ wa Falsafatuh menjelaskan, kurban pertama kali dilaksanakan pada masa Nabi Adam 'alaihissalam, oleh putra-putranya yaitu Qabil dan Habil. 

Kekayaan yang dimiliki Qabil mewakili kelompok petani, sedangkan Habil mewakili kelompok peternak. Dikisahkan Al-Quran surat Al-Maidah ayat 27:

"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Qabil dan Habil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang mereka berdua (Habil) dan tidak diterima yang lain (Qabil)." (QS Al-Maidah: 27)

Ahli tafsir menyatakan bahwa peristiwa kurban yang dilakukan dua bersaudara dari putra Adam merupakan solusi dari polemik 'perang dingin', yang terjadi antara keduanya dalam mempersunting wanita cantik rupawan bernama Iklimah sebagai pasangan hidup. 

Kisah kurban berikutnya adalah dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS ketika diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail AS, putra tercinta yang telah lama diimpikan kelahirannya. 

Perintah ini hanya merupakan ujian dari Allah kepada Nabi Ibrahim AS atas keimanannya. Karena pada akhirnya yang yang disembelih adalah kambing.  Peristiwa ini dinyatakan dalam Al-Qur’an surat As-Shaffat ayat 102:

"Ibrahim berkata: 'Hai anakkku sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu, maka fikirkanlah apa pendapatmu?' Ismail menjawab: 'Wahai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insyaallah Engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar'.” (QS As-Shaffat: 102)

Selain dua peristiwa ini, ritual kurban terus berlanjut  di setiap budaya dan peradaban. Terus berlangsung dilakukan oleh umat manusia walaupun dalam bentuk dan praktik yang berbeda-beda. 

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok di Sumut Bertahan Mahal

Puncaknya adalah mengorbankan jiwa manusia sebagai persembahan kepada yang dianggap Tuhan yang memiliki kekuatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI