Ke Mana Habisnya Uang?

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 08 Juli 2022 | 04:00 WIB
Ke Mana Habisnya Uang?
Ilustrasi belanja sayuran. (Unsplash.com/Tara Clark)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lainnya (usaha, amal)

<10%

Catatan: Besaran berarti persentase total pengeluaran bulanan

Saat ini, Kirsten memiliki penghasilan A$60,000 per tahun namun memiliki tanggung jawab mengurus anaknya yang difabel secara intelektual. Dengan kondisinya sudah tidak bekerja lagi, harus membesarkan anak dan mengurus saudaranya yang lansia, Kirsten hanya bisa mengklaim sedikit dari tunjangannya, dan ia masih harus membayar cicilan rumah.

"Saya berada di pengujung karir, kalau dilihat dari segi umur," katanya.

"Pinggang saya sudah mulai sakit.

"Tapi apa yang akan terjadi pada saya kalau saya sudah tidak lagi bekerja?

"Saya tidak bisa lagi beli kopi. Dulu itu bagaikan ritual mewah kami di hari Sabtu pagi. Anak saya dan saya biasanya beli kopi, muffin, dan Pepsi. Tapi sekarang tidak lagi karena semua itu totalnya sudah A$20 (Rp200 ribu)."

Kirsten tidak sendiri. Banyak orang lain yang juga mengatakan bahwa dalam situasi seperti ini, denda di jalan atau kesalahan menghitung harga panel surya bisa mengacaukan seluruh rancangan anggaran mereka.

Beberapa orang mengatakan mereka bisa bertahan setelah melakukan pengorbanan besar, misalnya memotong pengeluaran internet, asuransi, atau cepat-cepat tidur supaya tidak perlu menyalakan penghangat udara di musim dingin.

Baca Juga: Perubahan Gaya Hidup Dorong Orang Tua Lebih Berperan dalam Keamanan Digital

Namun, ada juga yang melihat hal ini sebagai hal yang menguntungkan karena di luar mengutak-atik anggaran, banyak tips dan contoh cara mengelola keuangan yang kreatif yang membantu rumah tangga Australia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI