Arist sendiri bersama Komnas PA menjadi menjadi pendamping korban dari terdakwa kejahatan seksual Julionto Eka Putra.
"Saya harus menunjukkan pada anak Indonesia tidak ada toleransi dan kata damai untuk penjahat seksual, apalagi itu dibela oleh orang yang selalu berkata bahwa dia pembela anak," ungkap Arist.
"Saya akan terus hadapi, kecuali dunia runtuh saya akan berhenti," tambahnya lagi.