Kepada korban dan keluarganya, Erayani mengaku bekerja sebagai dokter dengan sederet gelar akademis, salah satunya lulusan sebuah universitas di New York, Amerika Serikat.
Namun lama-kelamaan keluarga korban mulai curiga apalagi karena Erayani tak kunjung menunjukkan identitas yang telah dijanjikan. Sampai akhirnya keluarga korban melaporkan dugaan penipuan tersebut ke kepolisian setempat.