Dari Ferdinand Marcos Hingga Gotabaya Rajapaksa: Deretan Pemimpin Negara Yang Kabur Dari Negaranya, Ada Yang tewas Dibom

Bangun Santoso Suara.Com
Kamis, 28 Juli 2022 | 14:54 WIB
Dari Ferdinand Marcos Hingga Gotabaya Rajapaksa: Deretan Pemimpin Negara Yang Kabur Dari Negaranya, Ada Yang tewas Dibom
Gotabaya Rajapaksa sebelum dilantik menjadi Presiden Sri Lanka pada Senin (18/11/2019) waktu setempat. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Benazir Bhutto [Asif Hassan/AFP]
Benazir Bhutto [Asif Hassan/AFP]

Iklim politik berbeda dari satu negara ke negara lain dan karenanya ada pemimpin yang lebih sering mengasingkan diri dibandingkan pemimpin di negara lain.

Ini yang dialami politisi kenamaan Pakistan, Benazir Bhutto.

Ia dipaksa mengasingkan diri dua kali. Dan dua-duanya memberinya kesempatan untuk menjadi perdana menteri: 1988-1990 dan 1993-1996.

Di puncak popularitasnya, tak lama setelah untuk pertama kalinya menang pemilu, ia adalah salah satu pemimpin perempuan paling dikenal di dunia.

Rapat-rapat akbar yang ia hadiri selalu penuk sesak.

Namun dua kali pula ia harus dipecat oleh presiden dengan tuduhan korupsi.

Ia meninggal dunia dalam bom bunuh diri pada 2013 bersama sang ayah dan dua saudara laki-laki.

Tokoh yang dua kali menggantikan Bhutto adalah Nawaz Sharif.

Ia digulingkan militer pada 1999 dan mengikuti jejak Bhutto dengan mengasingkan diri ke Arab Saudi.

Baca Juga: Negara Bangkrut, Presiden Kabur, Perempuan di Sri Lanka Beralih Jadi Pekerja Seks

Selang 14 tahun kemudian, Sharif memimpin kekuatan oposisi dan memenangkan pemilu untuk ketiga kalinya.

Pada 2017, ia dipaksa mengakhiri karier politik setelah Mahkamah Agung melarangnya menjadi pejabat publik menyusul pengungkapan Panama Papers.

Di dokumen ini, Sharif dituduh menyembunyikan kekayaan keluarga.

Baik Bhutto maupun Sharif sama-sama dipaksa mengasingkan diri oleh jenderal bernama Pervez Musharraf.

Dan Musharraf pun harus pula mengasingkan diri.

Ayatollah Khomeini dan Reza Pahlavi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI