Suara.com - Rabu kemarin (27/08), para peternak di barat daya negara bagian Victoria di Australia menggelar aksi unjuk rasa memprotes penanganan pemerintah Australia dalam mencegah wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Peter Delahunty, peternak sapi perah yang mengorganisasi protes, mengatakan ada peningkatan kecemasan tentang wabah PMK di Australia.
Ia menilai, tanggapan pemerintah Australia terkait wabah PMK terkesan "sangat reaksioner ketimbang direncanakan dengan baik."
"[Pemerintah] tadinya tidak mau menerapkan keset sanitasi, dan kemudian mereka berubah pikiran dan memutuskan menerapkannya, dan mereka menerapkan kebijakan dengan cara sedikit demi sedikit."
Perekonomian Victoria barat daya sangat bergantung pada komoditas yang diproduksi oleh sektor pertanian.
Colac Otway Shire, misalnya, menghasilkan hampir $245 juta dari peternakan pada tahun keuangan 2020/21.
'Tutup perbatasan sekarang juga'
Sejauh ini PMK belum masuk ke Australia, namun industri pertanian sangat prihatin dengan wabah di Indonesia.
"
"Kami pikir akan sangat masuk akal untuk memutuskan secara resmi larangan perjalanan selama 120 hari [ke dan dari] Indonesia untuk perjalanan non-esensial," ujar Peter.
Baca Juga: DPP Sebut Angka Kesembuhan PMK di Kulon Progo Capai 64 Persen
"
BERITA TERKAIT
Wadah Purnawirawan: Solidaritas TNI-Polri Jaminan Utuhnya NKRI
03 Mei 2025 | 01:07 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI