“Hingga saat ini, Transjakarta sedang dalam tahap akhir proses pengadaan Bus Kecil AC atau Mikrotrans, dengan tahap pertama yaitu sebanyak 117 unit, yang sesuai rencana akan mulai beroperasi bertahap antara Juni sampai Agustus ini,” ujarnya.
Bukan hanya menambah jumlah armada, Mikrotrans secara bertahap juga akan ditransformasi ke arah yang lebih baik, dengan penambahan fasilitas AC, pintu otomatis untuk kenyamanan pelanggan, serta CCTV untuk meningkatkan keamanan.
"Ke depannya, Mikrotrans AC akan terdapat display LED dan voice announcer untuk penunjuk lokasi dan informasi kepada pelanggan," katanya.
Pada tahap awal, sudah ada 60 armada Mikrotrans yang dilengkapi AC, GPS, pintu emergency, paku pemecah kayu untuk kondisi darurat, serta CCTV. Trayek layanan Mikrotrans AC berkapasitas 9-11 penumpang ini akan terintegrasi dengan stasiun KRL, serta diprioritaskan untuk mengisi kekosongan rute yang belum dilayani oleh Transjakarta. Karena itu, Mikrotrans ber-AC itu baru ditempatkan di tiga stasiun, yakni Tebet, Tanah Abang, dan Gondangdia.
Dengan beroperasi di rute Transjakarta yang sebelumnya kosong tersebut, Mikrotrans AC diharapkan dapat membantu keterjangkauan 95 persen penduduk Jakarta, sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan program Gubernur.
Sistem transportasi publik yang terintegrasi ini tidak hanya secara fisik, tetapi juga sistem pembayarannya. Selain menggunakan kartu dan aplikasi JakLingko, penumpang Mikrotrans dapat menggunakan kartu elektronik bank, seperti e-Money, Flazz, Brizzi, Tap-Cash, serta JakCard. Penumpang bisa langsung tapping kartu ke mesin EDC (Electronic Data Capture), sebelum menaiki Mikrotrans.