Serangan Israel ke Palestina Makin Gencar, Kemlu RI Diminta Galang Dukungan OKI

Senin, 08 Agustus 2022 | 22:14 WIB
Serangan Israel ke Palestina Makin Gencar, Kemlu RI Diminta Galang Dukungan OKI
Warga Palestina mengecek rumah yang dihancurkan serangan udara Israel, di tengah konflik Israel dan Jalur Gaza, Sabtu (6/8/2022). [ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan Israel ke Jalur Gaza, Palestina, belakangan ini kembali mengalami peningkatan. Hal ini pun mendapatkan kecaman dari berbagai pihak khususnya di Indonesia.

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) menilai serangan Israel ke Palestina dalam beberapa hari terakhir tidak mencerminkan komitmen pada perdamaian dunia. Apalagi, korban yang berjatuhan di antaranya adalah anak-anak.

"Meningkatnya eskalasi serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina dalam beberapa hari terakhir menandakan bahwa Israel tidak memiliki komitmen pada perdamaian dunia. Korban serangan Israel di Jalur Gaza tersebut ada yang anak-anak," ujar Ketua Umum PB HMI, Raihan Ariatama dalam keterangannya, Senin (8/8/2022).

Untuk merespons situasi ini, Raihan meminta Pemerintah menggalang dukungan negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengecam serangan Israel dan mendorong gencatan senjata di Palestina.

Baca Juga: Kecam Negara-negara Arab, Korps Pengawal Revolusi Iran: Israel dan Sekutunya Akan Menyesal Menyerang Palestina

"Sejak Indonesia merdeka, Palestina telah menjadi negara sahabat bagi Indonesia, bahkan termasuk ke dalam negara-negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia," kata Raihan.

Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) harus menyatakan sikap tegas dan mendukung kemerdekaan terhadap Palestina. Tidak hanya itu, dukungan juga harus digalang agar negara lain juga melakukan hal serupa lewat OKI ini.

"Karenanya, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kemlu, harus aktif menggalang dukungan dari negara-negara OKI. Agar OKI memiliki sikap tegas terhadap kemerdekaan Palestina dan mengutuk keras serangan Israel dalam beberapa hari terakhir," ucapnya.

"Penyelesaian berlandaskan nir-kekerasan dan jalur diplomasi harus diupayakan bersama," tambahnya memungkasi.

Diberitakan sebelumnya, korban tewas warga Palestina akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza naik menjadi 43 orang, kata Kementerian Kesehatan, Minggu (7/8/2022).

Baca Juga: Israel Lagi-lagi Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa, Pakistan Ikutan Berang

Kementerian mengatakan, 15 anak-anak dan empat wanita termasuk di antara para korban, sementara 311 orang terluka dalam serangan itu.

Kementerian Kesehatan sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 41 orang. Kematian terjadi di tengah laporan bahwa mediator Mesir berhasil menengahi gencatan senjata di Gaza yang akan berlaku pada 23.30 waktu setempat.

Belum ada konfirmasi gencatan senjata dari Israel atau kelompok Jihad Islam dari laporan tersebut.

Minggu pagi, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan serangan militer di Gaza "mencapai tujuannya".

Pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di Jalur Gaza pada hari Jumat mengutip apa yang dikatakan tentara sebagai "ancaman serangan" oleh kelompok Jihad Islam.

Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di seluruh wilayah Palestina menyusul penahanan Bassam al-Saadi, seorang pemimpin senior Jihad Islam, dalam serangan Israel di Kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki awal pekan ini.

Tahun lalu, Mesir berhasil menengahi gencatan senjata untuk mengakhiri 11 hari serangan udara Israel di Gaza, di mana lebih dari 200 warga Palestina tewas dan ribuan terluka.

Sebanyak 13 warga Israel juga tewas oleh tembakan roket Palestina dari Gaza selama konflik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI