“Harga telur ayam kampung memang sudah mahal dan dijual per butir Rp2.500,” ujarnya.
Meski demikian, Riswanti tak memungkiri jika kenaikan harga telur ayam ras tersebut bisa memicu tingkat inflasi di Kota Yogyakarta. Apalagi, situasi itu diperparah dengan kenaikan harga BBM.
“Rencana kenaikan harga BBM karena pengurangan atau pencabutan subsidi juga dikhawatirkan meningkatkan inflasi karena BBM akan mempengaruhi biaya distribusi,” ucapnya.
Pemantauan terhadap pergerakan dan fluktuasi harga kebutuhan pokok, lanjut dia, tetap akan dilakukan sebagai bagian untuk pengambilan kebijakan bagi pemerintah daerah.
“Untuk komoditas kebutuhan pokok lain cenderung stabil. Bahkan cabai dan bawang merah mengalami penurunan harga,” katanya. [ANTARA]