1. Pastikan data terenkripsi
Setiap situs memiliki sistem keamanan enkripsi untuk memastikan data terkode dengan amat saat dikirimkan lewat situs website, contohnya seperti Secure HTTP atau yang disebut dengan HTTPS dan sertifikasi SSL.
Biasanya situs yang memiliki keamanan enkripsi data dapat diketahui dengan alamat situs yang diawali dengan https. Selain itu, keamanan juga dapat dilihat dengan adanya logo gembok di kiri atas sebelah tautan situs.
2. Hati-hati saat menggunakan jaringan Wi-Fi
Kamu harus berhati-hati ketika sedang berada di tempat umum dan menemukan Wi-Fi yang bisa diakses secara gratis. Sebab, jaringan Wi-Fi ini bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk mencuri data pribadi, dan biasanya menggunakan access point palsu yang jika seseorang login maka data pribadinya akan tercuri. Hindarilah access point yang berpotensi meminta username, password, serta informasi pribadi lainnya.
3. Waspada terhadap tautan phising
Saat ini ada banyak sekali tautan (link) yang mengatasnamakan instansi atau organisasi. Dalam beberapa kasus, link tersebut bisa mengarah ke halaman login palsu sebagai jebakan dan mencuri data pribadi. Jadi, jangan asal memberikan data pribadi di situs yang tidak tepercaya, dan periksa kembali alamat (domain) situs.
4. Pakai password yang sulit ditebak
Password atau kata sandi merupakan satu hal yang paling penting dalam akses login. Maka dari itu, gunakanlah kata sandi yang sulit untuk ditebak, dan hindari penggunaan kata sandi menggunakan tanggal lahir ataupun nama. Selain itu, sebaiknya ganti kata sandi setiap tiga bulan sekali.
Baca Juga: Klarifikasi Kominfo soal Sanksi Dugaan Kebocoran Data Indihome dan PLN
Bagaimana, sekarang sudah tahu apa itu data pribadi dan bagaimana cara melindunginya, bukan?