Diketahui, selama seminggu terakhir ini sinyal pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi memang makin kencang, terutama ketika pemerintah memutuskan untuk menambah alokasi anggaran untuk bantuan sosial (bansos) untuk meringankan beban masyarakat.
Total dana bansos yang ditambah oleh Presiden Jokowi mencapai Rp 24,17 triliun. Dari jumlah tersebut sebanyak Rp 12,4 triliun untuk bantuan langsung tunai (BLT), dan Rp 9,6 triliun untuk bantuan subsidi gaji bagi para pekerja yang memiliki penghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan.
Kemungkinan Kenaikan Harga Pertalite
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan kalau pemerintah masih mengkalkulasi terkait rencana kenaikan harga BBM bersubsidi itu.
"BBM semuanya masih pada proses dihitung dikalkulasi dengan hati-hati, masih dalam proses dihitung dengan penuh kehati-hatian, ya," kata Jokowi
Meski demikian pemerintah memang berencana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Pertalite dan Solar Subsidi. Namun, besaran kenaikannya masih dalam tahap pengkajian, pertimbangan besarnya adalah agar tidak mengganggu daya beli masyarakat termasuk inflasi yang tidak terlalu tinggi.
Untuk menjaga daya beli masyarakat, kemungkinan kenaikan harga Pertalite di SPBU Pertamina masih akan berada di bawah Rp 10.000 per liter dengan range kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dari harga yang saat ini Rp 7.650/liter.
Untuk menjaga daya beli masyarakat, kemungkinan kenaikan harga Pertalite di SPBU Pertamina masih akan berada di bawah Rp 10.000 per liter dengan range kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dari harga yang saat ini Rp 7.650/liter.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Baca Juga: Heboh Berburu BBM Hingga Antre Panjang di SPBU Sebelum Pertalite dan Solar Naik Harga